Kepala SMA 2 Woja Khairil Alimin S. Pd. |
TalkingNEWS.asia–Kepala SMA 2 Woja Khairil Alimin
S. Pd, sesalkan atas peristiwa pemukulan yang dilakukan sekelompok penyusup
dalam kegiatan Jumbara Palang Merah Remaja (PMR), yang dilaksanakan di Desa
Konte Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu, pada rabu (17/9/19) lalu.
Menurutnya,
kegiatan yang diadakan oleh Palang Merah Indonesi (PMI) itu, memang kurang
pengamanan dari pihak panitia, sehingga memungkinkan bagi penyusup untuk bisa
keluar masuk tanpa ada pengawalan.
"Saat
saya kesana (tempat perkemahan red.) sesaat sebelum kejadian itu, saya melihat
bentuk pengamannya itu kurang, disitu belum lagi dengan tempat kegiatan
perkemahannya sangat tidak strategis, karena berpapasan langsung dengan
masyarakat luar," kata Khairil.
Atas
insiden pemukulan oleh sekelompok orang tidak dikenal tersebut, Kepala SMA 2
Woja Khairil Alimin S. pd, berencana akan mengajukan klaim terhadap pihak
panitia atas insiden yang dialami anak didiknya.
"Saya
sesalkan kejadian ini, kenapa sampai ada orang luar yang bisa masuk ke tempat
itu, apalagi ada kelompok - kelompok
tertentu yang menyerang murid saya, saya berencana akan mengajukan klaim
langsung kepada panitia, karena saya sangat kecewa, kenapa anak - anak saya
sampai diperlakukan seperti itu" tandasnya.
Sementara
ketua panitia penyelenggara Jumbara Palang Merah Remaja (PMR) H.Yuhasmin yang
ditemuai di kediamannya, dirinya mengaku, baru mengetahui kronologis kejadia
itu, setelah dia membaca pemberitaan yang dimuat oleh dimedia, namun setelah
ditanya terkait langkah konkrit, bentuk pertanggungjawaban pihak panitia atas
insiden ini, dia menjawab, sudah ditangani pihak penanggung jawab lokal yang
ada di Desa setempat.
"Masalahnya,
kan sudah diselesaikan oleh penanggungjawab yang lokal itu, Kepala Desa, Ketua
LPM dan Babinsa disana, kan mereka yang menagani juga persoalan ini sebagai
penanggujawab" katanya.
Seperti
yang diharapkan oleh orang tua korban, bahwasanya, pasca insiden pemukulan
terjadi oleh sekelompok orang yang tidak dikenal, seharusnya pihak panitia
dapat memberikan info kepada orang tua korba tentang kejadian tersebut, malak
terkesen disembunyikan persoalannya.
"Kalau
masalah itu bukan kita yang bertanggungjawab, tapi pihak sekolah, atau
pembinanya yang harus bertindak" ungkapnya.(TN.02)