Penyaluran Sejumlah Bantuan Dinilai Tak Jelas, Distanbun Dompu Didemo -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Penyaluran Sejumlah Bantuan Dinilai Tak Jelas, Distanbun Dompu Didemo

TalkingNewsNTB.com
27 Januari 2020

Foto: Massa aksi saat Demo dan Dimediasi. 

TalkingNEWS.asia--Aliansi Mahasiswa Mataram dan Persatuan Pemuda Pengangguran (PPP) menggelar aksi Demonstrasi di depan Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Dompu, pada Senin (27/1/20) menuntut kejelasan terkait penyaluran sejumlah bantuan yang dikhususkan untuk para Petani Dompu.

Korlap Aksi Kahir Putra mengatakan bahwa sejauh ini, penyaluran bantuan oleh pihak Distanbun Dompu dinilai banyak tidak tepat sasaran, bahkan tidak jelas, baik itu bantuan berupa bibit maupun berupa mesin. Oleh karna itu, pihaknya mendesak Distanbun agar menjelaskan sejumlah rincian data penerima manfaat yang dimaksud.

" Sejak tahun 2017-2018 banyak bantuan mesin yang disalurkan yakni, Mesin potong padi, Traktor roda empat, Traktor roda dua dan pompa air. Traktor jumlahnya 32 unit dan Cultivator 13 unit. Yang menjadi pertanyaan besar Kita, siapa sajakah yang menerima bantuan ini, berikan informasi yang terbuka, sebab itu adalah hak dari Rakyat atau memang ada indikasi kejahatan dalam program ini" ketusnya..

Ia juga menuding sejumlah bantuan bibit jagung bervariatas Bisi yang dialokasikan melalui anggaran APBD tahap dua tahun 2019 lalu penyalurannya tidak tentu arah, bahkan kuat dugaan banyak data fiktif yang buat.

Tidak hanya itu, Program tumpang Sari Padi dan Jagung pun bermasalah, sebab berdasarkan hasil investigasi di lapangan, pihaknya menduga ada transaksi jual beli bibit padi satu Gudang yang dilakukan Oknum yang tidak bertanggung jawab.

" Program ini Kami nilai gagal, banyak oknum yang menjual bibit, ditambah lagi pengeluarannya banyak melanggar prosedur," jelasnya.

Ia juga menyinggung terkait melunjaknya harga Pupuk bersubsi. Ia menilai kinerja yang dilakukan oleh Distanbun selaku KP3 tidak maksimal. Oleh karna itu, pihaknya meminta agar Distributor yang nakal segera dievaluasi dan memastikan harga pupuk bersubsidi sesuai HET.

Menanggapi adanya aksi tersebut, Kepala Distanbun Kabupaten Dompu melalui Sekretaris Syahrul Ramadan SP langsung memediasi massa aksi di ruang rapat Kantor setempat.

Dalam kesempatannya, Syahrul menjelaskan, terkait bantuan berupa Mesin yang menjadi tuntutan massa aksi tersebut, Ia mengaku telah dibagikan pada kelompok sasaran dan tertuang dalam juklas juknisnya. " Semuanya telah Kami bagikan sesuai nama penerima Manfaat sesuai juklak juknisnya. Sementara kali masalah data, Saya akan sampaikan dulu sama Kepala Dinas," paparnya.

Ia juga membantah, bahwa pengadaan bibit tidak ada yang palsu seperti yang ditudingkan, sebab semuanya diproses melalui tahapan uji laboratorium. " Benih jagung Bima urin yang di buang itu, saya ambil sampelnya dan saya tanam, tumbuh 70 persen, itu sudah kita uji coba," jelasnya.

Dan semua Kelompok Tani penerima manfaat semua jelas, tidak ada yang fiktif. Jika ada silahkan langsung dibawa dan laporkan ke Kami," tutupnya.

Usai mendapat tanggapan dari pihak Distanbun, massa aksi langsung membubarkan diri secara aman dan tertib. Hingga berita ini dipublis. (TN.02)