![]() |
Foto: Kondisi jalan lintas menuju Dam Tanjung dan Dam Mila. |
Kabupaten Dompu, TalkingNEWS -- Jalan menuju Dam Tanjung dan Dam Mila di lintas Desa Saneo Kecamatan Woja Kabupaten Dompu-NTB terlihat roboh dan patah.
Jalan yang diketahui dikerjakan oleh PT Nindya Karya dan PT Lancar Sejati melalui Anggaran Pendapat Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2020 itu, kini sudah rusak parah, bahkan mengancam keselamatan pengendara.
"Jalan ini dikerjakan belum sampai setahun, namun sudah patah dan rusak parah. Bahkan akan mengancam keselamatan pengendara," ungkap salah satu masyarakat adat Desa Saneo Syariffudin, Kamis (28/1/21).
Syafruddin menuturkan bahwa pihak warga setempat sangat mengkhawatirkan dampak dari kerusakan tersebut. Sebab, sepanjang jalan mengalami kerusakan yang panjang sejak tahun pertama beroperasi.
"Dari Feader sampai ke So La Lembo berlahan akan rusak dan hacur, akibat banjir, sebab sepanjang jalan dari kemiringan tersebut tidak dilakukan pengerasan,"kata dia.
Menurutnya, jika dilakukan uji coba kelayakan jalur irigasi yang ada di Desa Saneo, sebenarnya jauh dari kata layak, bahkan tidak ada asas manfaatnya yang jelas terlebih untuk masyarakat setempat. Apalagi kurang lebih enam tahun terakhir warga Saneo sangat dirugikan karena sudah meluluhlantakan Bumi serta segala isinya.
Dengan kerusakan tersebut, pihaknya menilai pihak PT Nindya Karya, BWS dan juga DLHK tidak punya tanggung jawab bahkan terindikasi kerja asal asalan. "Yang kita harapkan semoga dari hasil pekerjaan jalan yang tidak maksimal ini tidak memakan korban jiwa," kata dia.
Dirinya mengaku, bahwa jauh sebelumnya ia bersama warga lain sempat meminta pihak pelaksana tersebut untuk memperbaiki pekerjaan jalan dan mengembalikan fungsi hutan serta memberikan fasilitas untuk akses jalan di areal wisata sori Na'e. Sebab, atasnya Feader yang terlambat akibat luapan air. Di samping itu pengadaan air bersih agar masyarakat dapat merasakan asas pemanfaatannya.
"Dulu kita pernah minta beberapa point untuk ditindak lanjuti pihak pelaksana, namun tidak diindahkan. Karena bagaimanapun kita sebagai masyarakat ingin merasakan asas pemanfaatannya. Sehingga kita belum bisa terima kalau dilakukan peresmian, sebab jalannya memang belum layak dioperasikan,"tuturnya.
Oleh sebab itu, sebagai perwakilan masyarakat setempat, ia meminta pihak pelaksana untuk menijau kembali hasil pekerjaan yang dikerjakan asal asalan tersebut, serta menghimbau pada penggunaan jalan baik roda dua maupun roda empat yang melintasi jalur itu agar berhati-hati.
Terkait jalan rusak tersebut, dirinya berharap pada DPRD Dompu untuk segera memanggil pihak terkait untuk ditindaklanjuti supaya dilakukan kajian ulang terhadap kesalah yang dikerjakan. "Kami harap pihak DPRD Dompu untuk segera memanggil pihak pelaksana, agar segera dievaluasi hasil pekerjaan ini," pinta dia. (Arif)