![]() |
Foto: (kiri) Sekretaris Disnakertrans Kabupaten Dompu Syahruddin, MM dan Syamsurizal orang tua Berlyantikasih. |
Dompu, TalkingNEWSntb.com -Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) Berliyantikasih warga asal Kelurahan Dorotangga Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu-NTB, kembali mendapatkan perlakuan tidak manusiawi dari sang majikannya di Riyad Arab Saudi. (Baca Juga): Disiksa hingga Disiram Air Panas Oleh Majikan, TKW Ini Minta Dipulangkan.
Selain dipukuli dan disirami air air panas, ternyata Berliyantikasih juga disekap, tidak diijinkan keluar rumah. Kabar tersebut disampaikan Syamsurizal orang tua kandungnya, saat ditemui di kediamannya Kelurahan setempat, Kamis (15/9/22).
Syamsurizal mengaku bahwa informasi itu diperolehnya dari Staf KBRI Arab Saudi, Amin. Setelah beberapa bulan sempat mengalami kebuntuan dan hilang jejak, terkait kondisi terkini yang dialami putrinya, menyusul terkuaknya kasus penyiksaan yang dimaksud.
"Setelah sebulan kasus ini mencuat, nomor majikannya dan nomor anak saya tidak aktif. Sedangkan Calo (Nurseha), Sponsor TKI (Imam) yang dimintai bantuan terikat persoalan ini malah acuh tak acuh. Beruntungnya kami dihubungi oleh Staf KBRI ini," kata dia.
Dari penjelasan Staf KBRI itu, lanjut dia, pihaknya telah berkoordinasi dan komunikasi langsung dengan majikan Berlyantikasi yakni Madem Rukayah. Bahwa sang majikan tidak mengijikannya pulang kembali ke tanah air, sebelum perjanjian kontrak kerja berakhir. (Baca Juga): Jeritan Berlyantikasih Disiksa Majikan Didengar, Disnakertrans Dompu Surati BP2MI.
Terkecuali memenuhi tiga permintaanya, antaralain, 1. Kembalikan HP majikan yang dibawa Berliyantikasih saat kabur. 2, Madem Rukayah terlanjur malu, karena beritanya telah viral di Indonesia. 3, Menggantikan uang kontrak kerja senilai Rp. 150 juta yang diduga diambil oleh oknum Calo/Sponsor.
"Tiga point' itu harus kita penuhi, baru anak saya bisa dilepas oleh majikannya," ungkap Syamsurizal, mengutip pernyataan yang disampaikan Staf KBRI di Arab Saudi.
Dugaan anaknya menjadi korban perdagangan manusia menguat, ketika pihak keluarga peroleh cerita dari staf KBRI Arab Saudi tersebut. Karena ada transaksi uang 150 juta. Diduga telah dijual oknum calo asal Dompu Nurseha.
Oleh sebab itu, Ia berharap pada pemerintah melalui KBRI Indonesia yang berada di Arab Saudi, agar bisa mengupayakan anaknya pulang dengan selamat ke tanah kelahirannya kabupaten Dompu-NTB.
"Kami harap Pemerintah bisa mengambil solusi cepat atas apa yang dialami anak saya di Arab Saudi," pinta dia.
Terpisah, Sekretaris Disnakertrans Kabupaten Dompu Syahruddin, MM, yang dikonfirmasi di ruang kerjanya mengaku belum ada perkembangan informasi terbaru. Mengingat kasus tersebut sudah ditangani pihak Kemenlu dan KBRI setempat.
"Kasusnya sedang ditangani Kemenlu kedutaan setempat. Sudah masuk ranah diplomatik," ucap singkat Syahruddin,M.M, sembari menjelaskan hasil Komukasinya dengan Kadis Disnakertrans Provinsi NTB Ma'rif, bahwa kasus ini akan diatensi. (Arif)
Editor: Agus