Foto: Massa aksi saat blokade jalan dan kondisi tempat akad nikah kedua mempelai. |
Dompu, TalkingNEWS -- Entah sudah menjadi kebiasaan atau memang kebuntuan terhadap solusi, sehingga penyampaian aspirasi kerap kali mengorbankan fasilitas umum, blokade jalan misalnya. Aksi ini kerap kari dijumpai di setiap wilayah. Seperti halnya yang baru baru ini terjadi di Kelurahan Monta Baru Kecamatan Woja Kabupaten Dompu-NTB.
Sejumlah warga terlihat membakar ban bekas dan menututup total akses jalan negara lintas kelurahan setempat, pada Senin (7/2/22) Siang. Akibatnya, arus lalulintas lumpuh total, hingga kemacetan pun terjadi.
Usut punya usut, aksi tersebut dipicu lantaran seorang pengantin pria Muhammad Riski Dilaga (20) asal Kelurahan Potu Kecamatan Dompu, kabur sesaat menjelang akad nikah yang dijadwalkan sekira pukul 15:30 Wita nanti.
Diketahui Muhammad Riski Dilaga dijadwalkan akan melangsungkan akad nikah dengan mempelai wanita bernama Wanda (19) asal Lingkungan Lima Kelurahan Monta Baru.
Salah satu pihak mempelai wanita, Syahril mengatakan bahwa aksi secara spontan ini sebagai bentuk kekecewaan terhadap orang tua sang pria dan pihak pemerintah setempat, karena sering mengulur jadwal akad serta tidak mampu mengontrol sang anak.
Apalagi, sebelumnya pengantin pria bersama orang tuanya juga pernah meminta agar jadwal yang ditentukan ini ditunda tiga hari ke depan. Alasannya, karena pengantian pria kerap melarikan diri. "Aksi si pria ini bukan hanya sekali ini saja," kata dia.
Oleh karena itu, pihaknya mendesak keluarga si pria, Pemerintah Kelurahan dan pihak aparat agar segera mengamankan Muhammad Riski Dilaga. Jika tidak, ia mengancam tidak akan membuka jalan yang ditutup tersebut.
"Kita kasih waktu tiga jam untuk menjempu Muhammad Riski Dilaga, jika tidak jalan tidak akan dibuka," ancam dia.
Di tempat yang sama, Lurah Monta Baru Bambang SH mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya mediasi kedua belah pihak hingga diputuskan hari dan jadwal akad nikah hingga acara pestanya.
Namun kaitan dengan persoalan kaburnya mempelai pria, ia mengaku tidak tau. "Kalau soal kaburnya mempelai pria, saya baru tau sekarang," ucapnya singkat.
Sementara itu, Kapolsek Woja IPDA Zainal Arifin S.Ip yang ada di lokasi aksi, mengarahkan pada pihak keluarga mempelai wanita agar melaporkan secara resmi pada kepolisian. Dan berharap agar jalan tersebut bisa kembali dibuka.
"Persoalan ini bisa dilaporkan secara resmi ke Polsek Woja dan kami minta agar jalan segera dibuka," ucapnya di hadapan massa aksi.
Mendapat arahan itu, massa aksi pun langsung membuka jalan dan arus lalulintas pun kembali normal. (Arif)
Editor: Agus