![]() |
Foto: Militansi PROSA yang tergabung dari berbagai Kecamatan se Kabupaten Bima. |
Kabupaten Bima, TalkingNEWS-- Pasca dikukuhkan pada Rabu (7/10/20), gerbong Pro Syafru-Ady atau yang dikenal dengan PROSA ini, mulai berjalan dan menyusun strategi untuk meraih kemenangan dalam kontestasi Pilkada Bima 9 Desember 2020 mendatang.
Pasukan yang menjadi motor penggerak terdepan untuk kemenangan pasangan SYAFA'AD tersebut menjadi momok yang menakutkan bagi kompititornya. Bagai mana tidak, garda yang teebentuk dari gabungan generasi muda itu, sudah mulai menyebar di 191 desa se-Kabupaten Bima.
"Estimasi politik ini sangat beralasan, karena pasukan PROSA terdiri dari 1.910 perangakat di seluruh desa kabupaten Bima, 540 perangkat di 18 kecamatan, 66 perangkat Kabupaten juga didalamnya ada dewan Pembina, sehingga total perangkat pejuang PROSA sebanyak 2.516 dan akan bekerja all out dari rumah-kerumah memenangkan pasangan SYAFAAD," ujar Ketua Prosa Ashar S. Yaman saat dikonfirmasi usai agenda pelantikan berlangsung.
Ashar sapaan karibnya ini mengaku bahwa perangkat Prosa bergerak atas dasar militansi dan kesadaran akan bahaya feodalisme dan dinasti politik yang mulai tumbuh dikabupaten Bima. Kesadaran itu membentuk nalar generasi muda untuk mengambil peran sebesar-besarnya dalam merumuskan jalan perubahan, menggganti kekuasaan secara demokratis dalam Pilkada langsung 9 desember mendatang," jelasnya.
Menurutnya, Kristalisasi dari kegilasahan pemuda dan generasi milenial Kabupaten Bima atas mandegnya system politik dan kekuasaan, sehingga memaksa pemuda tidak diam dalam menyusun perubahan. Apalagi banyak sejarah perubahan di dunia lahir dari pikiran dan tenaga pemuda.
"PROSA Kabupaten Bima ini adalah wadah yang menyusun tenaga pemuda dari beragam latar belakang, namun perbedaan latar belakang itu bisa disatukan oleh semangat yang sama, semangat perubahan kabupaten Bima menjadi lebih maju, lebih beradab dan lebih bermartabat," akurnya.
Bagi Ashar, kesadaran generasi muda untuk mengganti kekuasaan secara demokratis itu, nampak dari semangat kolektif perangkat PROSA Kabupaten Bima untuk mengorganisir diri, PROSA Kecamatan, PROSA desa, bahkan Srikandi-srikandi PROSA di beberapa kecamatan sudah terbentuk. Bahkan deklarasi PROSA kabupaten Bima siang ini pun adalah manifestasi kerja, tidak hanya bermakna simbolik tetapi gerakan yang tertata, terorganisir serta memiliki tujuan yang jelas, bukan klaim tetapi ini riel adanya.
Hal itu dipertegas Ashar dalam pidato singkatnya dalam agenda pengukuhan itu, menyampaikan bahwa di tangan pemuda yang sadarlah sejarah dunia ditentukan, pemuda bahkan bisa mengubah jalannya sejarah. Jika flash back riwayat sejarah dunia, bagaimana peran pemuda membangun sebuah revolusi perubahan. Di Eropa di Asia bahkan di Afrika.
"Kabupaten Bima ini butuh kita generasi muda sebagai sayap perubahan, bukan sekedar merubah keadaan sebagai ide, tetapi merubah tatanan dalam pencapaian," paparnya.
Menurutnya, modal militansi PROSA sudah lebih dari cukup untuk melakukan kerja-kerja politik dari rumah-kerumah. Perangkat PROSA akan bersinergi dengan TIM dan relawan SYAFAAD didesa-desa agar lebih massif dalam gerakan dan pergerakan.
"Kami optimis menang, kami hanya mengawal kemengangan SYAFAAD sampai ditetapkan oleh KPUD, dan SYAFAAD akan menang maksimal hanya jika seluruh perangkat bergerak dari rumah-kerumah, tujuannya ya mendidik massa rakyat dengan program dan visi SYAFAAD, Prosa berjuang untuk menang dan memastikan kemenangan," tutupnya dengan nada optimis. (Advt/TN.01)