Foto: Sejumlah guru PPPK saat berkumpul berusaha menghalangi kelompok pendemo kasus dugaan Pungli PPPK yang ingin masuk ke halaman kantor Dinas Dikbudpora. |
Bima, TalkingNEWSntb.com -- Ratusan guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang lulus tes tahun 2023 lalu, memadati kantor Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima, Kamis (18/4/24). Kehadiran para abdi negara itu tidak diketahui secara jelas dalam agenda apa berkumpul di kantor yang dimaksud.
Namun, bedasarkan pantauan di lapangan, para guru PPPK yang mengenakan seragam putih-hitam tersebut terlihat berdiri siap-siaga menghadang kelompok pendemo kasus dugaan Pungli penerimaan SK PPPK yang ingin merangsek masuk ke halaman kantor Dinas setempat.
Selain itu, guru PPPK itu juga telah menyiapkan sound system lengkap dan satu unit mobil pick up dengan massa yang dikoordinir. Hal serupa juga dilakukan oleh sekelompok pendemo yang dimaksud, hanya saja kalah jumlah.
Foto: Salah satu guru PPPK saat berorasi sembari menghadang para pendemo. |
Kedua belah pihak melakukan orasi secara terbuka, masing-masing mengeluarkan unek-unek. Hingga pernyataan yang disampaikan orator kedua kubu terkadang tidak jelas terdengar, karena suara sound system yang saling sahut-sahutan.
"Biarkan kami mengurus kepentingan kami sendiri. Kami tidak melakukan sogok menyogok untuk mendapatkan SK. Jikapun ada oknum yang melakukan pungli silakan dilaporkan, jangan mengatasnamakan guru PPPK untuk kepentingan pribadi kalian. Biarkan kami menikmati kebahagiaan dari capaian kami sendiri," ungkap salah satu orator dari guru PPPK yang ditujukan pada para pendemo.
Sementara, dari kelompok pendemo kasus Pungli mengklaim bahwa kehadirannya di kantor Dikbudpora tersebut murni untuk kepentingan guru PPPK. Mereka menyampaikan aspirasi berdasarkan kondisi real di lapangan.
"Beri ruang kami untuk berdialog dengan Kadis Dikbudpora agar persolan ini jelas. Kesannya hari ini, kami diadu dengan guru PPPK," ungkap orator dari kelompok pendemo.
Foto: Salah satu pendemo saat berorasi dan berusaha masuk ke halaman Dinas Dikbudpora. |
Peristiwa penghadangan pendemo oleh ratusan guru yang notabenanya sebagai ASN tersebut memang jarang terjadi, hingga memunculkan banyak pertanyaan.
Atas insruksi siapa para guru hadir di kantor Dikbudpora Bima?, Apa benar mereka sengaja dihadirkan untuk diadu dengan para pendemo?
Kadis Dikbudpora Bima Zuaiddin di hadapan sejumlah awak media, Kamis (18/4/24) menjelaskan kehadiran para guru PPPK itu murni tanpa ada intruksi darinya. Mereka hadir atas keinginan sendiri untuk menjaga harkat martabatnya sebagai guru PPPK agar tidak dijadikan sebagai "Obyek".
"Mereka hadir sendiri. Mereka mempertahankan harga diri, karena mereka tidak mau nama guru PPPK dijadikan 'obyek' oleh orang lain. Apalagi kantor Dikbudpora ini tempat mereka bernaung," bantah Kadis.
Mengenai isu yang dikembangkan pendemo soal SK yang sengaja ditahan bagi guru yang tidak menyetor, Kadis mengatakan bahwa itu tidak benar. Sebab, SK belum diterbitkan oleh BKD.
"SK belum ada, lalu bagaimana caranya bisa ditahan. Inikan isu menyesatkan. Karena itu, jangan sampai polemik seperti ini, justru memperhambat proses penerbitan SK bagi teman-teman guru PPPK ini," pungkasnya. (Agus)