Berobat di RSU Sondosia Gratis Tanpa BPJS, Cukup Bawa KTP dan KK -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Berobat di RSU Sondosia Gratis Tanpa BPJS, Cukup Bawa KTP dan KK

TalkingNewsNTB.com
16 Mei 2024

Foto: (kanan ke dua) Direktur RSU Sondosia Dr Firman MPH bersama jajaranya usai menggelar sosialisasi pengembangan rumah sakit.


Bima, TalkingNEWSntb.com -- Pengembangan pelayanan Rumah Sakit Umum (RSU) Sondosia Kabupaten Bima kian hari mulai menunjukan perubahan yang signifikan. Dari peningkatan sarana dan prasarana, hingga pelayanan ekstra maksimal dengan ketersediaan tenaga medis yang cukup. Hal itu sesuai dengan amanat undang-undang dalam memberikan jaminan sosial bagi warga, teruta jaminan kesehatan.


Bahkan untuk mempermudah akses layanan kesehatan masyarakat, RSU Sondosia mulai menerima pengobatan gratis bagi pasien yang tidak memiliki kartu BPJS. Syaratnya, cukup membawa KTP dan KK. Pelayanan tersebut dinamakan Universal Health Coverage (UHC).


Demikian disampaikan Direktur RSU Sondosia Dr Firman MPH lewat Kasi Humas Irfan S.Kep, usai menggelar sosialisasi pengembangan pelayanan RSU Sondisia di aula setempat, Kamis (16/5/24) yang dihadiri oleh stakeholder di lima kecamatan (Bolo, Madapangga, Woha, Donggdo, Soromandi). 


Foto: Peserta sosialisasi dari Kades hingga Camat, Polsek, Danramil di lima kecamatan (Bolo, Madapangga, Donggo, Soeomandi dan Woha) 


Irfan memaparkan, UHC merupakan bentuk dukungan pemerintah daerah bagi warga tidak mampu atau yang nelum tercover BPJS. Sehingga hanya dengan membawa KTP dan KK, pasien bisa mendapatkan layanan gratis dari RSU Sondosia. 


"Cukup dua syarat ini, kita bisa bantu mendaftarkannya menjadi peserta UHC. Status layanannya pun sama dengan BPJS," jelas Irfan. 


Lebih jauh dijelaskannya, bahwa RSU Sondosia saat ini, telah melakukan perubahan besar-besaran di berbagai sektor. Bahkan pada akhir tahun 2024 mendatang status rumah sakit akan berubah, dari kelas D menjadi C. Sehingga untuk mempersiapkan hal tersebut, segala sesuatunya harus dibenah, salah satunya sarana dan prasarana. Tentunya, tidak terlepas dari dukungan semua pihak, terutama pemerintah daerah.


"Ruangan kita hari ini ada 44, untuk masuk kelas C harus 100 ruangan. Direktur RSU Sondosia juga beberapa kali telah mencoba melobi anggaran pembangunan di Pusat," tuturnya. 


Selain gedung, kata dia, RSU Sondosia juga telah membuka layanan operasi, transfusi darah, Icu, fisioterapi. Dan timbah dengan tenaga medis spesialis yang stanbay seperti dokter penyakit dalam, bedah, anak dan obgyng. 


" Yang masih kita jajaki ini untuk dokter spesialis jantung, saraf, anestesi, THT dan mata. Insya Allah mudahan bulan depan sudah mulai bekerja. Dan semua dokter ini masih dalam metode penugasan," tambahnya. 


Di samping itu, RSU Sondosia juga mulai menerapkan pendaftaran pasien berbasis online, lewat aplikasi SIM-RS (sistem informasi manajemen rumah sakit). Layanan tersebut untuk mempermudah antrean pendaftaran bagi pasien. 


"Cukup dengan Hp android, warga sudah bisa mendaftar di rumah. Tidak perlu repot urus foto copy dan lain sebagainya. Hanya tinggal menunggu jadwal saja," terang Irfan.


Kaitan dengan upaya pengembangan rumah sakit, pihaknya berharap kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mendukung peningkatan RSU Sondosia dalam rangka mempermudah dan mempercepat akses layanan kesehatan warga. 


"Tidak cukup hanya pegawai rumah sakit yang bergerak, butuh dukungan semua pihak untuk kemajuan central kesehatan bagi masyarakat Bima barat ini," pungkas Irfan. (Agus)