Kreatif, dari Batang Pohon Liar, Supratman Sulap jadi Bunga Bongsai -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Kreatif, dari Batang Pohon Liar, Supratman Sulap jadi Bunga Bongsai

TalkingNewsNTB.com
01 Juni 2020

Foto: Supratman dan tanaman hias bunga Bongsai hasil yang diproduksi.
TalkingNEWS.asia-- Di tengah meningkatnya arus persaingan ekonomi global dan perkembangan teknologi ini, kita dituntut untuk menjadi pribadi yang kompetitif, berinovasi dan kreatif. Hal itu, guna menjawab tantangan hidup di jaman yang serba digital ini, agar tidak tertinggal.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Supratman warga Dusun Rasa Na'e Selatan Desa Bakajaya Kecamatan Woja Kabupaten Dompu-NTB ini. Pria kelahiran tahun 1978 tersebut, mampu menyulap batang pohon liar menjadi tanaman bunga Bongsai yang saat ini banyak diminati oleh pecinta bunga. Bahkan nilainya pun lumayan cukup mahal.

Supratman pada TalkingNEWS.asia mengungkapkan bahwa usaha kreatifnya itu telah digelutinya sudah satu tahun terakhir. Awalnya Ia mengaku membuat tanaman hias itu hanya iseng-iseng saja untuk dipajang dihalaman rumahnya.

"Awalnya sih hanya sekedar iseng saja, namun lama kelamaan ada yang minat, sehingga kita buatkan. Dan alhamdulilah usaha ini masih berjalan sampai sekarang," ujar dia di sela-sela kesibukannya membuat tanaman hias, Senin (1/6/20).

Karya seni dari tangan kreatif pria asli kelahiran Desa Baka Jaya ini, mampu menghasilkan produk tanaman yang punya nilai jual tinggi. Ditambah lagi dengan polesan dan pemilihan jenis kayu yang bagus menambah kecantikan tanaman bunga hias tersebut.

Ia menuturkan, tanaman bunga bongsai yang diproduksi-nya itu, sejauh ini sudah banyak yang meminati, bahkan Ia telah menerima orderan dari berbagai wilayah. "Alahamdulilah lumayan banyak yang pesan, ada yang beli untuk hiasan rumah, ada pula yang pesan untuk dekorasi acara pernikahan," ujar Supratman.

Usaha yang digelutinya tersebut, tergolong inovasi kreatif dan mandiri. Semuanya dilakukan sendiri, mulai mencari bahan baku pohon, proses produksi, hingga penjualan. Harga pasar-nya pun terbilang murah, mulai dari harga Rp. 300 ribu, hingga jutaan rupiah. Itu tergantung pada ukuran dan keindahan tanamannya.

"Usaha ini sifatnya mandiri, karna semuanya masih saya kerjakan sendiri. Semoga usaha ini tetap lancar dan bisa berkembang. Kalau masalah harga relatif, tergantung tanamannya," papar Supratman. 

Cara pembuatannya pun terlihat sederhana, namun rumit. Mulanya, Supratman akan memilih pohon bongsai dengan urat dan motif yang bagus. Lantas bagian kulit bongsai mulai dari batang sampai ranting dikupas hingga bersih. Baru kemudian dicat sesuai selera pemesan. 

“Yang paling lama itu, adalah proses pengulitannya, butuh ketelatenan. Bahkan untuk satu tanaman saja, dibutuhkan wauktu dua sampai tiga hari”  ungkap dia.

Rata-rata pemilihan pohon harus memiliki motif yang bagus, yakni berurat dan bercabang rindang serta banyak tonjolan di batang. "Pemilihan bentuk pohon harus diperhatikan, karna akan berpengaruh pada kualitas produksi," tambahnya.

Adapun nama-nama bunga Bongsai yang Supratman produksi diantaranya: Bongsai Serut, Bongsai santigi, Bongsai Saeng Simbul, Bongsai Hoki Yanti, Bongsai Iprit, Bongsai Bringin Amplas, Bingsai Beringin Dolar, Bongsai Kemuning, Bongsai Sancang, Nongsai Loa (Na'a) dan Bongsai Beringin Kimeng. 

Bagi anda pecinta dan pemelihara bunga Bongsai yang berminat, silahkan langsung menghubungi Supratman di kediamannya Dusun Rasa Na'e Selatan Desa Bakajaya Kecamatan Woja Kabupaten Dompu-NTB. Atau bisa langsung menghubunginya lewat via seluler +62 823 4195 4181/Arif.(TN.02).