Jatuh dari Tebing Setinggi 20 Meter, Bocah 10 Tahun Meregang Nyawa -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Jatuh dari Tebing Setinggi 20 Meter, Bocah 10 Tahun Meregang Nyawa

TalkingNewsNTB.com
28 November 2020

Foto: Mayat korban setelah berhasil ditemukan dan dievakuasi.


Kabupaten Bima, TalkingNEWS
-- Seorang bocah bernama Zulaimi (10) di Dompu NTB meregang nyawa setelah terpeleset dari tebing dengan ketinggian sekira 20 meter dan jatuh tenggelam dalam sungai.


Peristiwa nahas itu terjadi, di tebing sungai Dusun Gunung Batu Desa Pekat Kecamatan  Pekat Kabupaten Dompu, pada Jum'at (27/11/20) pukul 15:30 Wita.


Informasi dari pihak kepolisian menyebutkan, awalnya korban bersama kedua temannya hendak mencari kayu serut untuk dijadikan tanaman kerdil (Bonsai) di sekitar hutan belakang perkampungan warga.


Setiba di lokasi, korban yang berjalan paling belakang mendahului dua rekannya dan berjalan cepat karena melihat kayu serut dari kejauhan. Setelah agak jauh meninggalkan dua rekannya, tiba tiba terdengar teriakan korban karena terpeleset dari tebing dan disusul suara dentuman air akibat tubuh korban yang jatuh ke dalam sungai.


Mengetahui hal itu, kedua rekannya turun menuju sungai dan berusaha menolong korban, sesampainya di sungai keduanya berusaha menarik kaki korban yang sudah tenggelam, berkali kali dicoba namun tetap gagal. Akhirnya mereka memutuskan untuk meminta pertolongan masyarakat dan kembali ke perkampungan.


"Kedua temannya berusaha untuk menolong, namun tidak bisa. Sehingga mereka putuskan untuk meminta pertolongan warga," ujar Paur Subag Humas Polres Dompu AIPTU Hujaifah.


Mendapat laporan itu, kata dia, pihak Polsek Pekat bersama masyarakat setempat langsung menuju TKP. Setelah beberapa menit dilakukan pencarian, korban akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan keadaan mulut mengeluarkan busa serta luka pelipis kiri.


"Selanjutnya, mayat korban dievakuasi menuju rumah duka desa setempat," tambah Hujaifah.


Pihak keluarga dalam hal ini orang tua korban Tahir (64) dan Tiamin (50) telah mengikhlaskan kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak untuk dioutopsi.


Selain itu, terkait kejadian tersebut pihak Polsek Pekat juga menghimbau pada masyarakat agar menjadikan musibah itu sebagai pembelajaran bagi para orang tua untuk lebih memperhatikan dan mengontrol aktivitas anak, sehingga tidak terjadi hal hal yang berisiko," pungkas Hujaifah. (TN.02)