![]() |
Foto: Kasubag Humas Polres Bima AKP Hanafi. |
Kabupetan Bima, TalkingNEWS-- Pergerakan dan perkembangan senyap organisasi yang berpaham radikal akhir akhir ini memang perlu diwaspadai bersama. Masifnya ideolagi yang bertentangan dengan Pancasila ini pun justru akan mengancam keutuhan NKRI. Bahkan tidak sedikit, masyarakat Indonesia yang terjerumus dengan paham yang dilarang oleh UU Republik Indonesia tersebut.
Maka dari itu, Kapolres Bima AKBP Gunawan Tri Hatmoyo SIK melalui Kasubag Humas Polres Bima AKP Hanafi menghimbau dan mengingatkan warga Bima agar tidak terpengaruh dan terprofokasi dengan marak beredarnya paham radikalisme, sebab sangat penting untuk memproteksi diri demi terhindar paham yang berbahaya tersebut.
"Kami pihak kepolisian resort Kabupaten Bima menghimbau dan mengajak seluruh komponen masyarakat Bima agar jengan cepat terpengaruh dengan paham yang belum kita tau seluk beluknya. Hati hati dalam bergaul serta dan selalu peka terhadap lingkungan sekitar, sehingga kita tidak terpapar oleh ideologi yang berbahaya," ujar Kasubag Humas Polres Bima AKP Hanafi, Senin (14/12/20).
Menurut AKP Hanafi, bahwa penyebaran ideologi radikal akan rentan terinfeksi bagi para pemuda dan orang tua yang masih berpengetahuan rendah. Apalagi semangat darah muda yang masih gencar bergaul sembarang dan mencari jati diri.
Oleh sebab itu, guna menghindari paham radikalisme yang dimaksud, ada beberapa cara yang perlu dilakukan yakni meningkatkan kewaspadaan terhadap orang baru yang tinggal dilingkungan sekitar, memperhatikan kegiatan yang janggal maupun tidak lazim dan mencurigakan.
"Bila menemukan hal – hal yang mencurigakan, agar cepat melaporkan pada pihak terkait atau langsung melaporkan ke Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas desa setempat," tambah Hanafi.
Di samping itu, Hanafi juga mengajak masyarakat agar tidak terpengaruh adanya berita bohong atau hoax yang belum diketahui kepastiannya yang justru memicu kecauan dan menimbulkan instabilitas wilayah masing masing.
"Di era yang serba digital ini, kita sebagai pengguna aktif media sosial harus jeli dalam mengkonsumsi informasi. Jika informasi itu belum jelas sumber dan keterangannya, maka kita jangan cepat menyimpulkan. Seolah olah berita ataupun informasi tersebut benar adanya. Sehingga berpotensi memicu kekacauan," terang Hanafi.
Karenanya, lanjut Hanafi, sebagai generasi muda dan warga negara yang cerdas serta berjiwa patriotisme tinggi, maka sepatutnya menjaga keutuhan NKRI dan menjauhi ideologi radikal. Hindari informasi yang berbau sara, hoax guna menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Bhineka Tunggal Ika merupakan lambang pemersatu warga Indonesia. Maka tidak ada alasan bagi pihak lain untuk memecah belah umat. Kita harus bangga memiliki negara yang besar dengan keanekaragamannya. Tanamkan dalam diri kita bhawa NKRI harga mati," tutupnya tegas. (TN.01)