Kasus Pencabulan Anak Meningkat, LPA Dompu Usulkan Hukum Kebiri -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Kasus Pencabulan Anak Meningkat, LPA Dompu Usulkan Hukum Kebiri

TalkingNewsNTB.com
18 Januari 2021

Foto: Sekjen LPA Kabupaten Dompu M. Zaelani.


Kabupaten Dompu, TalkingNEWS
-- Tak dipungkiri memang, kasus pelecehan dan pencabulan anak bawah umur di Kabupaten Dompu NTB cukup meningkat. Dari tahun 2020 hingga saat ini, tercatat ada 197 kasus yang ditangani oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Dompu.


Data tersebut, dihimpun dari berbagai instansi baik dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan  Perlindungan Anak, Polres Dompu, Polsek, Lurah maupun Desa. 


"Yang tertinggi kasus pelecehan seksual dan kekerasan anak yaitu Kabupaten Dompu. Data ini kita himpun dari berbagai instansi. Semenyara kasus yang ditangani LPA sendiri lewat aduan sekitar 98 kasus," papar Sekjen LPA Kabupaten Dompu M. Zaelani saat di konfirmasi di halaman Polres Dompu, Senin (19/1/21).


Merujuk persoalan tersebut, pihaknya mengusulkan pada Aparat Penegak Hukum (APH), bahwa untuk 2021 agar diterapkannya undang undang penambahan hukum kebiri bagi pelaku (Dewasa) seksual anak.


Menurutnya, hukum kebiri merupakan salah satu langkah kongkrit untuk menekan angka terjadinya pencabulan anak. Sebab, selain memberikan efek jera terhadap pelaku, juga menjadi peringatan bagi siapapun untuk berpikir seribu kali ketika ingin melakukannya.


"Mudah mudahan bagi APH pada semua tingkatan, agar memberikan sanksi tambahan berupa "kebiri" bagi pelaku seksual anak. Untuk 2021 ini, ketika ada kasus yang sama, kita dorong PP 70 tahun 2020 hukuman kebiri bagi pelaku predator anak," terang dia.


Di sisi lain, ia juga berharap pada pihak penegak hukum baik Polres Dompu, Jaksa dan Pengadilan untuk memadukan data kasus yang ditangani, supaya dari LPA bisa mendampingi pada saat proses, penuntutan dan proses persidangan berlangsung. 


"Kita juga minta kerjama dari Polres, Jaksa dan pengadilan untuk memadukan data kasus yang ditangani, sehingga kita bisa mendapingi saat proses berlangsung," tutupnya. (TN.02)