Demo Harga Bawang Jilid II, Petani Arak Poster IDP (Isap Darah Petani) -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Demo Harga Bawang Jilid II, Petani Arak Poster IDP (Isap Darah Petani)

TalkingNewsNTB.com
01 Desember 2021

 

Foto: Massa aksi berikut aribut (poster) ketika berada di depan kantor Pemkab Bima.

Bima, TalkingNEWS -- Ribuan petani bawang merah beserta aliansi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Bima NTB kembali melakukan aksi demonstrasi jilid II di depan Kantor Pemkab Bima, Rabu (1/12/21). 


Aksi tersebut masih dengan tuntutan yang sama yakni meminta stabilkan harga bawang yang anjlok dan menurunkan harga pestisida yang saat ini dirasa sangat mahal hingga membuat petani merugi.


Selain melakukan orasi terbuka, massa aksi juga menyuarakan kritikan lewat poster dan spanduk. Namun ada tulisan di salah satu poster pendemo yang cukup menarik perhatian yakni "IDP" singkatan dari Isap Darah Petani. Umumnya publik mengetahui bahwa IDP merupakan singkatan Indah Dhamayanti Putri nama dari Bupati Bima selaku petinggi daerah saat ini.


"Kami kembali hadir di sini ingin meminta jawaban pasti dari Bupati Bima terkait anjloknya harga bawang dan tinggi harga jual pestisida. Harusnya, Pemda mampu menghadirkan solusi atas masalah yang dialami petani bawang merah, namun faktanya, Bupati hanya bisa mengumbar janji  bahkan terkesan acuh tak acuh," tuding salah satu orator aksi. 


Foto: kondisi jalan di depan kantor Pemkab Bima, hingga arus lalulintas lumpuh. 

Pantauan di lapangan, arus massa yang datang dari wilayah Kecamatan Belo dan aliansi HMI itu terlihat memadati ruas jalan, bahkan mereka memblokade jalan lintas negara depan kantor setempat hingga arus lalulintas lumpuh total.


Aksi yang dimulai sekira pukul 12:33 Wita itu juga mendapatkan pengawalan ekstra ketat dari aparat gabungan TNI-Polri dan Sat Pol-PP Kabupaten Bima. Mereka terlihat tetap semangat melakukan orasi meski diguyur hujan.


Hingga berita dirilis, aksi demonstrasi masih terus berlanjut dan belum ada perwakilan dari Pemkab Bima yang menemui massa aksi. (Khan)


Editor:Agus