Vaksinasi di Dompu Sasar Pelajar SD, Wali Murid Merasa Khawatir -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Vaksinasi di Dompu Sasar Pelajar SD, Wali Murid Merasa Khawatir

TalkingNewsNTB.com
13 Januari 2022

 

Gambar ilustrasi penyuntikan vaksin terhadap pelajar SD.

Dompu, TalkingNEWS -- Pemerintah Kabupaten Dompu akhir-akhir ini gencar mensosialisasi di setiap Sekolah Dasar (SD) tentang program Vaksinasi untuk pelajar umur 6 -11 tahun. Alasannya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.


Namun masalahnya banyak para orang tua murid yang sangat khawatir dengan penyuntikan vaksinasi terhadap anak anak mereka. Asumsinya, bahwa vaksin dapat memberikan dampak buruk terhadap pertumbuhan dan kesehatan anak. 


Salah satu orang tua Murid Sirajudin yang dimintai komentarnya, Rabu (12/1/22) menyarankan, agar dalam pelaksanaan vaksinasi diperlukan adanya pendampingan dan persetujuan wali murid.


Sebab, bagaimana pun juga, vaksin harus sesuai SOP dan yang lebih tau layar belakang penyakit peserta didik tiada lain yakni orang tua mereka sendiri. "Maka saat kegiatan vaksin, orang tua harus hadir mendampingi anaknya," tegasnya kembali. 


Selain itu, kata Sirajuddin, sebelum divaksin harus dilakukan screneng, dengan menggunakan format standar oleh tim screneng/dokter, untuk mengetahui apakah mereka pernah sakit atau memiliki riwayat penyakit. 


Lanjutnya, para orang tua harus mengetahui penggunaan berapa kadar obat yang digunakan oleh tim screneng/dokter terhadap anak 6 -11 tahun apakah sama dengan 0,5 sama dengan orang dewasa.


"Yang paling penting adalah sejauh mana pemerintah dalam hal ini, PKM Dompu Barat, bertanggung jawab bila terjadi gejala pada anak yang divaksin," ujar dia. "Ketika anak itu timbul gejala sakit akibat vaksin, apakah pihak PKM bersedia bertanggung jawab".


Menepis hal itu, Kepala UPT PKM Dompu Barat Mujakir, S.Km yang diwawancarai terpisah mengatakan pelaksanaan vaksinasi pada anak sesuai dengan Instruksi Presiden. Agar siswa-siswi usia 6-11 tahun segera divaksin. Itu juga didukung oleh Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) yang telah mengeluarkan rekomendasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia yang dimaksud. Tujuannya untuk memutuskan mata rantai virus dan meningkatkan imun tubuh dari paparan covid-19.


"Pelaksanaan vaksinasi tentu sesuai SOP. Mulai dari surat persetujuan dan pendampingan wali murid, hingga pemeriksaan screneng oleh tim medis," jelasnya.


Foto: Kepala UPT PKM Dompu BaratMujakir S.Km.

Mujakir memaparkan, bahwa vaksinasi sangatlah aman dan dapat merangsang kekebalan anak terhadap virus Covid-19. Hal itu berdasarkan hasil uji klinik dan kajian penelitian BPOM serta halal sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).ujarnya. 


Ditambahkannya, kegiatan vaksin sudah berjalan empat hari terhadap anak 6 -11 tahun di beberapa sekolah. Dan hingga saat ini belum ada keluhan pasca divaksin. Namun bila ada gejala ringan setelah divaksin, pihaknya siap bertanggung jawab.


"Kalau ada gejala setelah divaksin, kami akan memberikan dispensasi gratis baik itu rawat jalan maupun rawat inap," tutupnya. (Arif)


Editor: Agus