Panitia Liga ASKAB Ternyata Sudah Diwarning Awal Soal Keamanan -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Panitia Liga ASKAB Ternyata Sudah Diwarning Awal Soal Keamanan

TalkingNewsNTB.com
01 Juli 2022

 

Foto: Sekretaris Desa Dena Firmansyah, S.Pd.


Bima, TalkingNEWSntb.com -- Pertandingan sepak bola Liga ASKAB yang digelar di Lapangan Desa Dena Kecamatan Madapangga Bima, antara Persid Dena FC kontra Tunas Muda Kananga FC, Kamis (30/6/22) sore kemarin berakhir ricuh. Pasalnya, sejumlah penonton melabrak masuk area lapangan ikut membuat kericuhan hingga tak terkendalikan. 


Insiden yang tidak dinginkan itupun dengan cepat terekam hingga menyebar di sosial media. Banyak pihak yang menyayangkan adanya aksi tersebut hingga mencibir kearogansian sporter tuan rumah Persid Dena. Namun ada juga yang mengkritik pihak panitia penyelenggara Liga ASKAB, karena tidak mampu memberikan keamanan yang maksimal. 


Imbas dari peristiwa itu pun nama baik Desa Dena selaku tuan rumah tercoreng. Padahal, jika dibaca secara seksama, bahwa yang bertanggungjawab penuh atas persoalan tersebut adalah panitia Liga ASKAB. Terutama dari segi keamanan. 


Selaku orang nomor dua di Desa Dena, Sekdes Dena Firmansyah S.Pd juga ikut memberikan komentar atas insiden tersebut. Ia menyayangkan atas adanya aksi kericuhan yang terjadi. Menurutnya, itu semua disebabkan karena kurangnya pasukan pengamanan yang direkrut atau yang diterjunkan. 


Firmansyah membeberkan, bahwa sedari awal pihak telah memberikan warning, bahkan mewanti wanti panitia Liga ASKAB untuk memperhatikan betul di sisi keamanannya. Karena Pemdes dan pantia lokal hanya mampu menyediakan sarana, seperti lapangan dan panggung. Selebihnya itu, tanggungjawab pantia Liga. 


"Kita sebagai Pemdes bersama panitia lokal sudah dua kali ikut rapat dengan panitia Liga ASKAB. Dalam pertemuan itu, kita mewanti wanti soal keamanan. Ternyata apa yang dikhawatirkan sejak awal akhirnya terjadi," beber Firmansyah. 


Insiden itu, kata dia, tidak akan terjadi bila mana pihak panitia Liga ASKAB mengindahkan apa yang disampaikan. "Seandainya, sedikit keluarkan anggaran untuk keamanan. Insya Allah insiden ini tidak akan terjadi," ucapnya. 


Pernyataan ini, lanjut Firmansyah menjelaskan, bukan tanpa dasar, karena ada ruang perbandingannya. Jika mengacu beberapa tahun lalu. Di Desa Dena sudah beberapa kali menjadi tuan rumah event sepak bola yang bergengsi. Termaksud Piala Gubernur, Liga 3 dan pertandingan lainnya. 


Dari sederet event pertandingan yang digelar, tidak satupun ada masalah yang terjadi, apalagi di segi keamanan. Itu semua karena, koordinasi panitia dengan berbagai pihak sangat kuat, di samping bicara anggarannya. "Insiden ini murni di luar kemampuan dan pengawasan panitia lokal yang sangat terbatas," imbuhnya. 


Kendati demikian, pihaknya mengaku tidak menutup diri untuk menerima kritikan dan masukan dari berbagai pihak untuk bahan evaluasi ke depan agar lebih baik. Selain itu, ia juga berharap pada panitia inti Liga ASKAB untuk segera berbenah dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan agar tidak terjadi insiden yang sama selama pertandingan berlangsung. 


"Ini pelajaran penting bagi kami tuan rumah untuk berbenah. Terlebih pihak Panitia Liga ASKAB untuk segera memperbanyak pasukan keamanan, agar insiden yang sama tidak terjadi lagi," pungkasnya. (Khan)


Editor: Agus