Seorang IRT Ditemukan Meninggal Gantung Diri -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Seorang IRT Ditemukan Meninggal Gantung Diri

TalkingNewsNTB.com
12 April 2023

Ilustrasi.


Lombok Tengah, TalkingNEWSntb.com --  Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) inisial RM (31) ditemukan meninggal gantung diri, di rumahnya Dusun Paoq Rengge Desa Wajageseng Kecamatan Kopang, pada Selasa 11/04/2023 pukul 16.00 wita.


Kapolres Lombok Tengah AKBP Irfan Nurmansyah, SIK, MM melalui Kapolsek Kopang AKP Suherdi menyampaikan berdasarkan keterangan saksi yang sekaligus suami korban HR, bahwa korban sekira pukul 15:00 wita, seperti biasa memasak persiapan jelang buka puasa. Sedangkan sang suami dan anaknya tidur.


"Kala itu, HR bangun dan meminta kepada korban untuk mengantar anaknya ke rumah orang tuanya yang berjarak ± 10 M dan korban  melanjutkan istirahat/tidurnya," tambah Kapolsek.


Pada sekira pukul 16.00 wita, HR bangun, kemudian memanggil korban, namun tidak kunjung menyahut, akhirnya HR bergegas  mencari keberadaan korban.


Namun alangkah kagetnya suami korban setelah masuk ke dalam salah satu kamar rumahnya melihat korban dalam posisi tergantung dengan menggunakan sabuk yang terbuat dari kain terikat pada salah satu tiang rangka rumah pada bagian plafon.


Melihat hal tersebut suami korban langsung berteriak memanggil saudaranya inisial M.


M pun segera bergegas menuju lokasi kejadian dan juga melihat  korban sudah tergantung, setelah korban diturunkan dan menyatakan  sudah meninggal dunia, selanjutnya suami korban langsung menginformasikan kepada Kepala Dusun setempat serta menghubungi Polsek Kopang.


Setelah mendapatkan informasi tersebut Personil Polsek Kopang bersama Tim Inafis Polres Lombok Tengah langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi saksi yang mengetahui peristiwa tersebut serta membawa janazah Korban menuju Puskesmas Wajegeseng untuk dilakukan pemeriksaan.


Dari hasil pemeriksaan petugas kesehatan Puskesmas Wajegeseng disimpulkan bahwa korban meninggal  karena kurangnya/terputusnya suplai oksigen yang disebabkan karena adanya ikatan di bagian leher korban.


Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, lidah tidak keluar serta tidak didapatkan adanya kotoran yang keluar.


Dari keterangan pihak keluarga korban bahwa korban merupakan penderita ODGJ dan telah tiga kali di rawat di RSJ Mataram.


"Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan outopsi dan menerima kematian korban sebagai suatu musibah yang dibuktikan dengan menandatangani surat pernyataan" tutup AKP Suherdi. (Rizal)


Editor: Agus