Foto: Halaman Gedung (depan) RSUD Kabupaten Bima. |
Bima, TalkingNEWSntb.com -- Kasus HIV dan Aids di Kota dan Kabupaten Bima terus bertambah. Hingga tahun 2023 jumlah kasus mencapai 80 orang. Masing-masing 60 laki-laki dan 20 perempuan. Sementara 5 diantaranya meninggal dunia.
“Dari 80 kasus ini ada tiga orang anak berusia 3-5 tahun yang terpapar HIV dan Aids. Satu positif pengidap HIV dan dua baru menderita gejala Aids,” terang Juru Bicara RSUD Kabupaten Bima, dr Akbar, Jumat (22/9).
Tiga orang balita itu terpapar HIV dan Aids akibat penularan dari sang ibu yang juga pengidap penyakit serupa. Dari hasil pemeriksaan kesehatan, mereka ditular penyakit mematikan itu sejak berada dalam kandungan.
“Kasus 2 orang balita ditemukan baru-baru ini, sementara satu orang lainnya ditemukan beberapa bulan lalu,” terangnya.
Sesuai data kasus yang ada, usia pasien yang dilaporkan terpapar HIV dan Aids relatif berbeda. Dari usia balita hingga berusia 51 tahun dan yang paling dominan diderita oleh kalangan usia produktif dan Ibu Rumah Tangga (IRT).
“Temuan kasusnya terbanyak di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima,” terangnya.
Lonjakan kasus ini, kata Akbar akibat dari pengaruh perilaku hubungan seksual yang tidak aman. Misalnya, mereka berhubungan badan lebih dari satu pasangan serta perilaku seks diluar kewajaran.
“Kita pelajari kasusnya, rata-rata dipicu karena perilaku seks tidak aman sehingga mereka mudah terpapar HIV dan Aids,” ungkapnya.
Akbar mengatakan, penyakit HIV dan Aids tidak memiliki obat khusus untuk proses penyembuhan. Yang tersedia hanya obat ARV atau Antiretroviral, sebagai pencegah dan memperlambat kematian bagi penderita.
“Obat ini hanya mengendalikan dan memperlambat serangan virus. Sehingga penderita bisa hidup lebih lama. Makanya kami minta pasien yang ada saat ini rutin minum obat,” harapnya.
Selain mengawasi puluhan pasien penderita HIV dan Aids, pihak RSUD Bima saat ini juga intens turun lapangan. Mengedukasi masyarakat, dengan harapan angka kasus menurun.
“Dalam upaya teken kasus ini, kami telah gandeng Dikes dan sejumlah sekolah. Kami juga imbau masyarakat, agar terapkan pola hidup sehat dan hindari perilaku seks yang tidak aman,” pungkasnya. (Red)