![]() |
Foto: Saat kegiatan evaluasi berlangsung. |
Bima, TalkingNEWSntb.com -- Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Bima bersama Distributor pupuk subsidi CV Rahmawati menggelar evaluasi penyaluran pupuk subsidi dan penertiban administrasi pelaporan secara elektronik.
Agenda yang dihelat di gudang CV Rahmawati Desa Kananga Kecamatan Bolo, Sabtu (21/10/23) tersebut, dihadiri Kepala Distanbun Bima Ir. Hj Nurma, M.Si, Camat Bolo Hj Arabiah, Camat Palibelo, Danramil Bolo, Kapolsek Bolo, AAE Petugas Pupuk Kaltim Indonesia dan seluruh pengecer Kecamatan Bolo, Palibelo dan Ambalawi.
Kepala Distanbun Bima Ir. Hj Nurma, M.Si mengatakan evaluasi ini dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki serta memastikan penyaluran pupuk tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu. Dan agenda dimaksud berlaku di seluruh distributor Kabupaten Bima.
"Ini sudah yang ke empat kali. Tinggal beberapa distributor lagi," kata Kadis Distanbun Bima.
Diakuinya, sejauh ini belum ada kendala yang serius di lapangan. Karena sebelumnya, ia mengaku telah melaksanakan mitigasi resiko, untuk menganilisis potensi terjadinya masalah. Sehingga dapat secepatnya teratasi dan dicarikan solusi.
Selain itu, juga dalam rangka mempersiapkan stok ketersediaan pupuk subsidi E-RDKK untuk menghadapi musim hujan di akhir tahun 2023 ini. Di sisi lain, koordinasi lintas sektor yakni antara distributor, pengecer dengan KP3 harus intens dilakukan jelang pendistribusian, agar tidak ada miskomunikasi.
"Ini yang tetap kita ingatkan yaitu koordinasi," tambahnya.
Kadis juga menekankan kepada distributor agar rutin melaksanakan evaluasi terhadap pengecer. Bila perlu terapkan sistem reward dan punishment (sanksi). Jika ada pengecer yang terbukti melakukan pelanggaran, cabut ijinnya, dan serahkan pada pengecer yang kinerjanya bagus.
"Terkait petani yang belum terakomodir di E-RDKK, nanti kita akan minta untuk bentuk kelompok, lalu datanya kita diinput," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Direktur CV Rahmawati H. Ibrahim menjelaskan bahwa jatah CV Rahmawati di tiga bulan terakhir untuk wilayah Bolo, Palibelo dan Ambalawi yakni Urea sebanyak 1.101,92 ton dan NPK 570,10 ton.
"Untuk penyalurannya tetap akan dikoordinasikan dengan KP3. Jadwalnya akan kita serahkan. Ini sebagai salah satu bentuk keterbukaan informasi publik," pungkasnya. (Agus)