 |
| Foto: Korban saat hendak diberikan pertolongan medis. |
Kota Bima, TalkingNEWSntb.com-Seorang ibu muda diduga menjadi korban pengeroyokan oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) beserta istri. Korban mengalami luka hingga diopname.
Kisah miris yang dialami korban Nurmutiah ini berawal dari hal sepele, dan turut disaksikan ibu dan anaknya.
Korban Nurmutiah yang ditemui di BTN Lewi Jambu Kelurahan Ule menceritakan, peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada Selasa (7/11/2023)sekitar pukul 19.30 WITA.
Tia, sapaannya mengaku, kejadian pengeroyokan itu berawal dari suami istri terlibat cek cok di depan rumahnya.
Kejadian itu, kata Tia, pada akhirnya menyeret dirinya terlibat cek cok dengan Rahmawati, salah satu terduga pelaku pengeroyokan.
"Saat cek cok dengan Rahmawati, datang suaminya Erwin mencekik saya. Kemudian mendorong dan menendang bagian perut sebelah kiri saya," akunya pada sejumlah wartawan di kediamannya, Sabtu (11/11).
Akibat perlakuan Erwin, sambung Tia, terjatuh, kemudian Rahmawati datang menjambak rambutnya.
Saat hendak bangun, Erwinsyah kembali menendang mukanya hingga pada bagian hidung mengeluarkan darah.
"Pengeroyokan dan penganiayaan ini di depan rumah saya. Anak saya dan ibu saya berteriak menyaksikan itu semua," kenang Tia sembari menangis.
Karena dikeroyok dan mengalami luka dan kuatir hal yang lebih buruk akan menimpa dirinya, Tia berusaha bangkit dan mencari sepeda motor hendak kabur.
"Saya juga takut mati dan melarikan diri menuju Polsek Asakota dengan tujuan mencari perlindungan," ujarnya.
Selain mencari perlindungan dan hendak melapor, akibat luka yang dialaminya Tia akhirnya mendapat perawatan medis selama 2 hari.
"Saya sempat diopname dua hari, sebelum melaporkan secara resmi kejadian ini di Mapolres Bima Kota," tuturnya.
Tia berharap Kepolisian mengusut tuntas dan menghukum para pelaku seberat-beratnya.
Terlapor yang juga oknum ASN, Erwinsyah menyangkal mengeroyok Tia.
Dia menceritakan, awal mula kejadian tersebut bukan dari mereka tetapi adik iparnya yang klarifikasi pada Tia yang dituduh membawa fitnah.
"Kita posisi di jalan BTN, duduk ngobrol dengan tetangga. Entah apa klarifikasi ipar saya dengan Tia saat itu, kemudian adik ipar keluar dipanggil oleh istri saya Rahmawati yang menegur agar tidak mengurus orang lain," katanya.
Erwinsyah mengaku, tidak ingin ikut campur urusan ibu-ibu, akhirnya keluar rumah hendak mengambil anaknya.
"Saat melihat saya keluar, Tia datang menyerang memegang kerah baju dan mengguncang-guncang badan hingga kami terjatuh," ucapnya.
Erwinsyah mengaku, Tia bangun mengambil helm dan mencari sepeda motor hendak melapor ke Polisi.
"Tetangga datang melerai. Saya tidak tahu kenapa bisa keluar darah di hidung dan sampai Tia alami luka lebam pada beberapa bagian tubuhnya," akunya.
Erwinsyah membantah cerita Tia kaitan pengeroyokan dan penganiayaan. Menurut dia, semua cerita itu tidak benar dan banyak saksi yang melihat.
"Tidak ada niat saya, apalagi menyerang, mengeroyok dan menganiaya Tia. Kalaupun saya tendang mukanya Tia, pasti robek bibirnya atau lebam mukanya tetapi ini tidak ada sama sekali," ujarnya.
Erwinsyah juga melaporkan kejadian ini pada Kepolisian dengan delik penganiayaan dengan bukti luka memar pada bagian dada atas dan bagian siku. (Red)