![]() |
Foto: sejumlah pasien yang hendak pulang karena empat poli ditutup. |
Bima, TalkingNEWSntb.com- Sejumlah dokter di RSUD Bima kompak libur kejepit berimbas penutupan pelayanan pada empat Poli. Puluhan pasien dari berbagai pelosok desa di Kabupaten Bima telantar dan kecewa pada Sabtu 28 Juni 2025.
Salah seorang pasien, Usman warga asal Desa Parado Lere Kecamatan Parado mengaku kecewa sudah jauh-jauh datang namun poli tutup lantaran tidak ada dokter.
"Terus terang kami kecewa, sudah jauh-jauh datang namun pelayanan tutup," keluh Usman yang didampingi istri dan keluarganya.
Usman adalah salah satu pasien yang kena imbas atas penutupan pelayanan di Poli. Usman merupakan pasien yang baru beberapa hari lalu telah menjalani operasi Hernia.
Dia bersama keluarga start dari Desa Parado Lere usai menunaikan salat subuh. Setiba di RSUD Bima, oleh petugas tidak memberikan nomor antrian dan memberitahukan dokter di empat Poli tidak ada dan pelayanan ditutup.
Usman mengaku, datang kembali ke RSUD Bima dalam rangka kontrol lanjutan setelah dioperasi. Dia mengaku, untuk tiba di RSUD Bima harus mengeluarkan biaya banyak, mencapai ratusan ribu rupiah.
"Untuk sewa mobil saja 400 ribu. Belum biaya lain, waktu serta capenya selama dalam perjalanan. Desa kami berada paling ujung Selatan Bima," ujarnya.
Seandainya, kata Usman sebelumnya ada pemberitahuan tidak akan datang dan tidak sampai mengeluarkan biaya banyak. "Biaya untuk datang lagi hari Senin depan masih kita pikirkan dapat darimana lagi," imbuhnya.
Hari inikan kita pasti pulang kembali. Yang kita pikirkan sekarang biaya untuk datang lagi hari Senin depan. Kita orang miskin sangat berarti dan susah cari uang 400 ribu.
Senada dikeluhkan Rugaya, pasien lain asal Desa Tente Kecamatan Woha. Dia tidak diberikan nomor antrian dikarenakan pelayanan tutup dan dokter di Poli tujuannya tidak masuk.
Seperti pasien Usman, Rugaya datang ke RSUD Bima hendak kontrol rutin bulanan di Poli Dalam Dia start dari rumah usai salat subuh dengan maksud mendapat nomor antrian cepat.
Sayangnya niat Rugaya maupun puluhan pasien lain kandas lantaran pelayanan ditutup. "Sudah jauh-jauh saya datang, rau-taunya tutup. Buang-buang uang lagi," ucapnya.
Sejumlah pasien lain tujuan Poli Jantung, Dalam, Anak dan Bedah dari berbagai pelosok juga terpaksa pulang setelah mengetahui pelayanan Poli tutup dan tidak ada dokter.
Direktur RSUD Bima, drg H. Ihsan yang dikonfirmasi via seluler, Sabtu (28/6/25) mengakui empat Poli ditutup. Hal itu disebabkan dokter spesialis yang bertugas berhalangan dengan izin resmi.
"RSUD Bima tetap buka dan memberikan pelayanan seperti biasa pada hari Sabtu. RSUD Bima tetap membuka layanan sesuai jadwal operasional," kata Ihsan melalui pesan whatsapp.
Namun, diakui Ihsan pada tanggal tersebut ada beberapa poli tidak dapat memberikan pelayanan karena dokter spesialis yang bertugas berhalangan hadir dengan izin resmi sesuai ketentuan.
Ihsan mengatakan, untuk layanan IGD dan Rawat Inap tetap siaga 24 jam meskipun pelayanan poli tertentu mengalami keterbatasan. Layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), rawat inap, dan unit penunjang tetap berjalan normal.
"Pasien dengan kondisi mendesak tetap dilayani sesuai standar pelayanan yang berlaku," katanya lagi.
Pihak RSUD Bima memahami dan mengapresiasi aspirasi masyarakat dan menyayangkan ketidaknyamanan yang dialami oleh pasien, terutama yang telah datang dari wilayah yang jauh.
"Masukan dan keluhan masyarakat menjadi perhatian serius bagi kami untuk evaluasi dan perbaikan layanan ke depan," janji Ihsan.
Dia mengimbau masyarakat untuk menghubungi layanan informasi sebelum berkunjung
Untuk menghindari ketidakpastian guna memastikan jadwal dokter dan ketersediaan layanan melalui WhatsApp Informasi 081-237-954000.
"Kami menyadari bahwa belum semua informasi dapat kami sampaikan secara rutin melalui media sosial. Oleh karena itu, saluran informasi ini kami siapkan sebagai jalur utama komunikasi publik," tuturnya.
RSUD Bima terus berkomitmen untuk meningkatkan mutu layanan dan transparansi informasi.
"Kami juga akan memperkuat koordinasi internal dan sistem informasi layanan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang," imbuhnya. (Red)