Penjaringan Aparatur Desa Tambe-Bima Berakhir Ricuh -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Penjaringan Aparatur Desa Tambe-Bima Berakhir Ricuh

TalkingNewsNTB.com
14 Juli 2025

Foto: (kiri) Ketua Panitia pelaksana didampingi Kades Tambe (kanan) saat menjelaskan persoalan di hadapan warga.

Bima, TalkingNEWSntb.com -- Penjaringan aparatur Desa Tambe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima NTB meliputi Kepala Dusun Kamboja dan Bonsai, yang dihelat di aula kantor setempat, Senin (14/7/25) berakhir ricuh. 


Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, kericuhan saat ujian berlangsung itu, terjadi setelah adanya protes dari salah satu panitia pelaksana, yang mengungkapkan bahwa soal yang dibuat dua orang panitia masing-masing 15 nomor termaksud dirinya itu, tidak dicantumkan dalam lembar ujian peserta. 


Diketahui bahwa panitia yang berjumlah 5 orang itu, diberikan wewenang untuk membuat soal masing-masing 15 nomor. Sehingga dari total soal dari para panitia berjumlah 75 soal yang akan dikerjakan oleh 7 orang peserta. 


Menanggapi hal itu, Ketua panitia penjaringan Saidin H. Hamzah, S.pd, M.pd membantah bahwa tidak tercantumnya soal yang dibuat salah satu panitia pada lembar ujian peserta, bukan berarti oknum panitia bermain curang, namun murni kekeliruan. 


"Ada kekeliruan kami saat print out soal ujian peserta," kata dia di hadapan peserta dan warga yang turut hadir dalam agenda penjaringan tersebut. 


Ia menjelaskan, sebelum soal dibagikan pada peserta, dirinya terlebih dahulu meminta anggotanya untuk mengecek semua soal yang mereka buat. Namun karena mengingat waktu yang memepet, sehingga lembar ujian langsung dibagikan ke peserta. 


"Kami tidak memiliki  kepentingan apa-apa, jika kami berbuat curang, saya tidak mungkin meminta semua panitia  untuk mengecek kembali soal yang mereka buta. Saya siap mundur jika bekerja di luar aturan," tegasnya. 


Di tempat yang sama, Kepala Desa Tambe Candra Nan Arif, S.pd menanggapi serius terhadap persoalan tesebut. Sehingga ia tegaskan pihaknya bersama BPD akan berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan untuk tehnis selanjutnya (ujian). 


"Sembari menunggu hasil dari koordinasi kami nanti, maka untuk sementara ini, ujian seleksi ditunda dulu sampai waktu yang tidak ditentukan," tegas Kades. (Red)