![]() |
Foto: Pengamat hukum, Ridwan SH. |
Bima, TalkingNewsNTB. Com -- Gonjang-ganjing kasus terbakarnya kantor Inspektorat Kabupaten Bima beberapa waktu lalu, kini telah terungkap. (Baca Juga): Kantor Inspektorat Terbakar, Ridwan: Tidak Ada Kaitan dengan Kepala Inspektorat.
Sejak awal peristiwa itu, mencuat isu yang begitu santer terdengar, yakni adanya Keterlibatan orang dalam (pejabat) di lingkup Inspektorat Bima. Tidak tanggung-tanggung, dugaan serta tudingan itu langsung sebarkan di sosial media secara masif.
Namun setelah pihak Polres Kota Bima melakukan serangkaian penyelidikan, mereka akhirnya berhasil membongkar kasus tersebut. Tiga pelaku pembakaran akhirnya ditangkap dan ditetapkan tersangka pada Jum'at (19/9/25) kemarin. Salah satu diantara para pelaku sekaligus dalang dari pembakaran tersebut yaitu Robi Darwis yang menjabat sebagai Kades Poja Kecamatan Sape Bima.
Keberhasilan polisi membongkar teka-teki terbakarnya kantor inspektorat ini harus diapresiasi, karena mampu menjawab keraguan publik sebelumnya. Sekaligus membantah tudingan keterlibatan orang dalam atas insiden yang yang menggemparkan itu.
Seakan memperkuat pernyataannya pada media ini sebelumnya, Ridwan SH kembali angkat bicara terkait pembakaran kantor Inspektorat Bima.
Minggu (21/9/25) Ridwan, SH mengatakan bahwa sejak awal pihak Inspektorat memang gencar melakukan audit di setiap instansi, termaksud pada Pemerintah desa, guna mengumpulkan bukti-bukti dugaan korupsi yang terjadi. Maka hal yang mustahil jika ada orang dalam yang justru sengaja membakar kantor.
"Masa iya ada orang yang capek-capek kumpulkan bukti, lalu mereka sendiri yang menghilangkan dengan cara membakar kantor, sangat tidak masuk akal," ungkap pemilik akun FB Ridwan Wadumbani ini.
Ridwan juga mengapresiasi langkah kepolisian yang begitu cepat mengungkap kasus tersebut dan menangkap para pelaku yang terlibat. Dengan begitu, isu liar terkait keterlibatan orang internal inspektorat atas kebakaran itu secara langsung terbantahkan.
"Harus kita apresiasi atas kerja Kepolisian Kota Bima, yang dengan cepat membongkar kasus ini. Sehingga Isu liar yang bertebaran di FB sebelumnya mental, karena pelakunya bukan dari orang dalam," tutur Ridwan.
Maka dari itu, ia berharap kepada generasi muda kabupaten Bima yang mengemban status intelektual, agar selalu menjernihkan diri dalam mengkaji suatu hal. Mengungkap sebuah masalah tidak harus dengan cara frontal, apalagi persoalan yang belum jelas status hukumnya.
"Jangan kemudian kita mendahului proses hukum sebagai panglima tertinggi di negara ini. Jika tidak, banyak pihak yang akan merasa dirugikan (Fitnah)," terang Ridwan.
Oleh sebabnya, Ridwan mengajak kepada seluruh pihak untuk selalu berpikir sehat dengan tidak menyampingkan perasaan serta harga diri orang lain. Terpenting adalah membantu Pemerintah di bawah kepemimpinan Bupati Ady Mahyudi dan Wakil Bupati Bima dr. Irfan Zubair, dengan memberikan kontribusi pikiran serta ide kreatif/inovatif demo kemajuan daerah.
"Mari kita tetap berpikir jernih. Sumbangkan pikiran dan tenaga kita untuk 'Dou labo Dana Mbojo' kita tercinta agar semakin maju," pungkasnya. (Red)