Bima, TalkingNewsNTB.com -- Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Bima menyelenggarakan Konferensi Cabang ke III yang arahnya pada persatuan, dan bertajuk "GMNI Patron Gerakan Rakyat Demokrasi : Marhaenisme Menjawab Krisis Demokrasi di Tanah Bima". Yang di selenggarakan di aula kantor bupati bima (Pembukaan) dan aula SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) Kabupaten Bima (Persidangan) berjalan sukses, mulai tanggal 7 sampai 9 Oktober 2025.
Dalam suksesi Konfercab kali ini begitu meriah dan memperlihatkan kedewasaan menghadapi dinamika organisasi, dua mainstream GMNI Bima bersatu dalam bingkai kekeluargaan yang di ikat oleh forum tertinggi di tingkat DPC (Konfercab).
Konfercab III DPC GMNI Bima menetapkan Bung Rifki Pratama dan Bung Andi Supriyanto sebagai Ketua dan Sekretaris DPC Terpilih periode 2025-2027. Bung Rifki (ketua terpilih) berasal dari DPC GMNI Bima yang dinahkodai Bung Feri Fadlin - Bung Imam Alfaradzi dan Bung Andi (Sekretaris Terpilih) berasal dari DPC GMNI Kabupaten Bima yang di nahkodai Bung Cahyo - Bung Reta Setia Budi. Komposisi Ketua - sekretaris terpilih mewakili simbol paripurnanya persatuan sekaligus formatur di tubuh GMNI Bima.
Pasca penetapan ketua dan sekretaris terpilih DPC GMNI Bima periode 2025-2027, Bung Rifki Pratama (ketua terpilih) mendapat kesempatan menyampaikan pidato, "Persatuan pada forum konfercab ini bukan hal yang sifatnya dramatis, Persatuan GMNI Bima ialah spirit kolektif yang sama-sama didorong oleh dua DPC GMNI".
"Saya tegaskan, tidak ada sedikitpun intervensi pihak luar dalam prosesi Persatuan ini, apalagi di iming-imingi kepentingan yang sifatnya politis. Persatuan GMNI adalah keharusan sejarah, keharusan sejarah, sekali lagi saya katakan, keharusan sejarah yang memang benar-benar akan terwujud." Lanjutnya
Kiko, Alumnus mahasiswa STKIP Harapan Bima, juga mengajak seluruh kader GMNI, baik itu yang berada dalam arena konfercab maupun seluruh lapisan kader di 191 desa se-kabupaten Bima, agar supaya menjaga spirit dan kobaran api persatuan ini agar tidak muncul kembali embrio perpecahan, yang jelas-terangnya hal tersebut hanya untuk kepentingan sesaat dan kepentingan kelompok tertentu.
Selain itu, Persatuan GMNI Bima haruslah bisa menjadi role mode semua DPC di NTB, bahkan seluruh Indonesia. Karena kita sadari betul, bahwa kekuatan persatuan yang mampu mengantarkan organisasi ini menjadi besar dan mengakar kuat di lapisan masyarakat, dengan tujuan bisa merasakan secara langsung apa yang menjadi problem fundamentalnya masyarakat.
Dipenghujung pidato, pemuda progres yang biasa disapa "Kiko" ini menyampaikan, "empat tahun kita dualisme adalah kerja-kerja berpencar, tanggal 9 oktober 2025 (hari terakhir konfercab) ialah moment persatuan untuk revolusi, MERDEKA !!!"