Foto H. Syafruddin. |
TalkingNEWS.asia--Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bima yang akan dihelat pada 2020 mendatang, akan terlihat menarik. Dimana mantan Bupati Bima H. Syafrudin telah menyatakan sikap atas keseriusannya untuk maju pada Pilkada mendatang.
Kata dia, dirinya sudah lebih awal mendaftarkan diri sebagai calon Bupati pada partai Nasdem untuk diusung pada kontestasi di 2020 nanti, dan untuk persyaratan administrasi yang diminta oleh Partai, kini tinggal dilengkapi saja.
"Saya sudah lebih awal mendaftar sebagai Kader di Partai Nasdem, untuk kelengkapan persyaratan nanti akan menyusul,"ujarnya saat ditemui dikediamannya, Selasa, (24/9/19).
Bahkan, dari pihak Nasdem sendiri, telah Ia memberikan sinyal dari jajaran pusat Nasdem untuk mendukung, juga selaku pengurus Partai Nasdem tentunya akan mendapatkan dukungan penuh dari partai untuk maju pada pilkada Kabupaten Bima tahun 2020 nanti.
Untuk rencana lokasi dengan partai lain? Diakuinya saat ini belum ada komunikasi, namun untuk memenuhi dapat maju sebagai bakal calon Bupati butuh membangun koalisi. Tentunya ada saatnya nanti akan membangun komunikasi dengan partai lain berkoalisi.
" Kita akan bangun komunikasi dengan partai lain, karena untuk dapat mengusung calon butuh lima kursi tambahan lagi, saya yakin dapat dukungan Nasdem, mohon doa dan dukungannya, terangnya sembari mengharap dukungan terhadap masyarakat Kabupaten Bima.
Menurutnya, siapapun bisa menjadi wakilnya? Yang penting ada persamaan persepsi membangun Bima kedepan, dan juga sama sama mendaftar ke partai Nasdem, tapi hingga detik ini safrudin belum menentukan orang Nomor dua yang dia maksudnya itu. Saat di tanya oleh beberapa Awak media, Apakah sosok Adi Mahyudi dan Maman?
"Bisa saja, semuanya bisa terjadi, semuanya terbuka ruang komunikasi didalamnya," teranganya.
Disinggung terkait adanya isu yang menggadang-gadang dirinya akan berkoalisi dengan petahana (IDP red), Ia mengatakan bahwa semuanya tergantung dari kebijakan partai, Karna mengingat H. Syafruddin sendiri merupakan kander yang hanya diusung oleh partai,"tandasnya.
"Namun jika pihak partai menginginkan saya untuk berkoalisi dengan Golkar (Petahana) sesuai dengan koalisi permanen seperti di Pusat, saya harus terima, Karna memang saya hanya diusung oleh partai,"tutupnya.(TN.01)