Kurang Pengawasan, Bulog Bima Salurkan Beras Bansos Berkutu dan Berbau di Kecamatan Bolo -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Kurang Pengawasan, Bulog Bima Salurkan Beras Bansos Berkutu dan Berbau di Kecamatan Bolo

TalkingNewsNTB.com
15 Desember 2025

Foto: kondisi beras yang didistribusi Bulog di Dea Darusalam Kecamatan Bolo.

Bima, TalkingNewsNTB.com -- Penyaluran bantuan pangan berupa beras dan minyak dari Kemensos RI untuk Kecamatan Bolo Kabupaten Bima NTB menuai masalah. Pasalnya, beras yang didistribusikan oleh pihak Bulog Bima melalui gudang Bulog di Kecamatan Madapangga berbau dan berkutu. 


Terkbukti, hampir di sejumlah desa di Kecamatan Bolo menemukan masalah yang sama yakni kutu dan beraroma tak sedap. Seperti di Desa Darusalam, Bontokape, Timu, Leu, Rato dan Desa Rasabou. Penyebabnya, diduga kurangnya pengawasan dari pihak Bulog saat hendak didistribusikan masing-masing desa.


Sekretaris BPD Darusalam, Gunawan mengatakan bahwa beras sebanyak 592 sak dengan berat 5 Kg/persak itu hampir sebagian besar berkutu dan berbau. Sehingga tidak layak untuk disalurkan kepada masyarakat. 


"Lebih baik kita komplain duluan, agar berasnya diganti dan tidak mendapat komplain dari masyarakat," kata dia, Senin 15 Desember 2025.


Ia berharap dengan kondisi ini, pihak Bulog segera mengganti beras yang akan disalurkan tersebut. 


"Sembari menunggu jadwal pembagian, kita juga sudah koordinasi dengan pendamping penyalur bantuan ini agar beras yang didistribusikan Bulog segera diganti yang lebih layak," ucapnya. 


Hal serupa juga terjadi di Desa Bontokape, Leu, Timu, Rato dan Rasabou. Pihak Pemerintah Desa setempat keluhkan beras berkutu dan berbau yang tentunya tidak layak dikonsumsi. 


"Kita harap Bulog segera menggantikan beras ini, agar segera disalurkan ke masyarakat, mengingat beras ini sudah rusak," kata Sekdes Bontokape Supriansyah, saat ditemui di rungan kerjanya, Senin (15/12/25). 


Bukti bahwa beras yang disalurkan Bulog tersebut bermasalah, terkonfirmasi oleh pendamping penyalur bantuan di Desa Leu, Sofian. Ia mengaku bahwa sejumlah desa di Kecamatan Bolo yang menerima pendistribusian beras dari Bulog dipastikan sebagian besar berasnya berkutu dan berbau. 


"Semua Desa di Kecamatan Bolo, sebagain besar beras yang mereka terima bau dan berkutu. Itu berdasarkan koordinasi kita masing-masing desa. Dan kaitan masalah ini, semua pihak termaksud pendamping melakukan pertemuan di Desa Timu untuk mencarikan solusinya," kata dia saat ditemui di kantor Desa Leu, Senin (15/12/25). 


Terpisah, Kepala Gudang Bulog di Kecamatan Madapangga, Munir menyampaikan permohonan maaf atas persoalan tersebut. Pihaknya berjanji akan menarik kembali dan menggantikan dengan beras yang berkualitas. 


"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, kami akan tarik dan diganti dengan beras yang berkualitas," tuturnya, saat dikonfirmasi via WA Senin (15/12/25).


Disinggung soal pengawasan sebelum beras didistribusikan, Munir mengaku bahwa pada Rabu (Minggu lalu) pihak Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bima telah mengecek langsung beras di gudang, saat itu belum ada serangan hama. 


Ia beralasan bahwa serangan hama tersebut datang dari beras yang suplay Mitra bulog. Sehingga hama tersebut menyebar ke beras lain. 


"3 hari yang lalu ada masuk beras dari Mitra yang ternyata ada hama, sehingga hama masuk ke beras yang lain. Sekali lagi kami mohon maaf, kami janji akan tarik semua beras yang rusak," pungkasnya. (Red)