Kondisi salah satu kawasan hutan lindung di Kabupaten Dompu. |
TalkingNEWS.asia--Masyarakat Dompu seolah kehilangan kekuatan untuk melindungi hutan hanya karena desakan ekonomi, Kondisi
kawasan hutan Dompu 75 Ribu Ha. kini mengalami kritis, sangat parah, karena di mana hutan tutupan Negara kini tinggalah kenangan.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Dompu NTB, Ir. Muttakun mengatakan, bahwa persoalan tersebut, sudah menjadi rahasia umum, dengan kerusakan Hutan, kondisi tersebut dapat dilihat,
mulai dari perbatasan sumbawa dan Dompu sampai dengan perbatasan dompu dan Bima, kini semuanya hancur mengalami kritis, apa lagi yang diharapakan kedepannya untuk anak cucu kita,"jelas mutakun saat berdiskusi dengan sejumlah awak media di Taman Dompu (22/10/19)
Begitupun kondisi hutan
kawasan Ncando Lembo dan Desa Saneo Kecamatan Woja Kabupaten Dompu yang keadaanya
sangat memperihatinkan,"sambungnya.
"Kita semua sudah tau kondisi kawasan yang paling parah saat ini adalah Ncando Lembo, semakin ke-atas kawasan hutan semakin digerogoti, begitupun Kawasan diatas Desa Saneo, kalau kita tidak segera bersuara bersama dan mencegah hal itu, maka pasokan air kita akan sangat mengkhawatirkan,"tandasnya.
Menurutnya, salah satu faktor yang menyebabkan kerusakan hutan terjadi, akibat pembukaan lahan pertanian jagung melalui Program Sapi, Jagung, Rumput laut (PIJAR), terutama dalam pengembangan jagung,"jelasnya.
Foto anggota DPRD Kab. Dompu Mutakun saat berdiskusi dengan pewarta Dompu di Taman Dompu. |
"Masyarakat bahkan beranggapan, bahwa sesuatu hal yang wajar merusak hutan demi menyambung hidup. Pohon - pohon besar tumbang tanpa ampun hingga ke puncak gunung, Hewan kehilangan rumahnya, sumber air rusak, dan terjadilah kekeringan berkepanjangan,"terangnya.
"Kita semua harus angkat bicara terkait persoalan ini, jangan kita menutup mata, ini dampak dari Program Pijar terutama pengembangan jagung yang tidak memperhatikan berkelanjutan dalam pembangunannya,"ketusnya.
Untuk itu, Ia berencana akan membuka komunikasi dengan pihak terkait (Gubernur, red) tentang kerusakan hutan di kabupaten Dompu yang harus mendapat penanganan serius.
"Kalaupun nanti saya tidak berada pada Komisi ini dan saya mungkin bisa mendorong Komisi yang bersangkutan yang berhubungan dengan Kehutanan, untuk mengambil langkah, segera membuka komunikasi dengan Pihak Gubernur karena mereka yang berwenang dalam pengelolaan hutan sekarang,"imbuhnya.
Menurutnya, hal tersebut sangat perlu disampaikan kepada Gubernur, bahwa ada kerusakan hutan di kabupaten Dompu yang memang harus segera dilakulan penangananya cepat, kalau tidak ini berbahaya,"kata dia.
Sementara terkait peristiwa kebakaran hutan yang baru-baru ini terjadi, Muttakun merasa prihatin, karena memang terjadinya bencana ini atas adanya pembiaraan yang terakumulasi, dan menurutnya tidak mempunyai nilai cerita dalam merusak tegakkan pohon dan menanam jagung,"Ujarnya
"Saya prihatin, dengan peristiwa ini, karena ini merupakan adanya pembiaraan yang memang sudah akumulasi dari pembiaraan sebelumya, kalau konteksnya kita berbicara pembukaan area kawasan hutan, dengan proses pengembalian fungsi hutan ini, tidak ada dalam cerita merusak tegakkan pohon dan menanam jagung, pembiaraan awal ini sudah terjadi begitu lama, dan begitupun kita tidak pernah mau saling mengingatkan siapa pemilik wewenang dari pemilik kawasan hutan,"tutupnya.(TN.02)