Staf Bidang RHL Turun Lokasi Tinjau Bibit yang Gagal Tumbuh -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Staf Bidang RHL Turun Lokasi Tinjau Bibit yang Gagal Tumbuh

TalkingNewsNTB.com
28 Juni 2021

 

Foto: Staf Bidang RHL saat meninjau lokasi Program RHL. 

Kabupaten Dompu, TalkingNEWS -- Staf Bidang RHL (UPT) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Arif Rahmadin

Merespon adanya pemberitaan program rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) di Dompu dinilai gagal.


Guna memastikan kondisi real di lapangan, staf bidang RHL langsung turun mengecek dan mengajak beberapa awak media untuk meninjau lokasi tempat pelaksanaan Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di wilayah Desa Riwo, Kecamatan Woja, pada Minggu (27/6/21).


Dijelaskannya adapun faktor faktor penyebab dari kerusakan lingkungan ini, "kita akan memberikan satu jawaban pada pemerintah dalam hal penanaman pohon dan menganti pohon yang sudah mati entah matinya pohon itu karena faktor alam maupun faktor lain 


Jika memang ini bagian dari proses pelaksanaan rehabilitasi untuk melindungi hutan disitu ada tanaman, lalu jika ada tanaman yang mati memang pelaksanaan program wajib melakukan tanaman pengganti (penyulaman) 


"Setiap tanaman pohon yang mati pihak pelaksanaan program wajib sudah menyiapkan bibit untuk melakukan penyulaman," terangnya.


Ditanya faktor tidak tumbuhnya bibit pohon tersebut?, kata dia, berdasarkan fakta fakta di lapangan penyebab matinya beberapa pohon yang ditanam itu adalah api, karena terlihat banyak jejak api yang membuat tanaman itu mati. Dalam hal ini, pihaknya pun tidak ingin menyalahkan pihak manapun namun yang jelas fakta di lapangan adalah faktor penyebab matinya beberapa tanaman adalah api karena terbakar.


Lalu apa langkah selanjutnya terkait persoalan tersebut?, pihaknya mengaku akan  menyiapkan bibit cadangan untuk menganti pohon yang sudah mati, mengedepankan intens sosialisasi pada petani, dan monitoring.


Karena, menurutnya program tersebut belum bisa dikatakan gagal, kalau dilihat dari sisi cara tanam pohon memang banyak yang tumbuh dengan baik, dan program ini belum bisa dikatakan gagal.


"Kita minta dukungan dari semua unsur yang ada di Dompu, mudahan kita bisa mencapai

target yang kita harapkan, minimal 75 % tanaman pohon ini hidup bukan hanya sekedar cinta cinta saja tapi bisa kita wujudkan jadi kenyataan," terangnya.


Kata dia, dengan sisa waktu yang ada dari pihak pelaksana program masih bisa melakukan penyulaman kembali pohon yang dianggap sudah mati. Dan dibuktikan dengan kesiapan bibit oleh pihak pelaksana dan siap tanam di lokasi. Ujarnya


"Ke depan, pihaknya akan lebih mengintensifkan lagi, sosialisasi kemudian monitoring dan pengawasan, dan hal ini akan kami sampaikan juga kepada pihak-pihak yang berkompeten dalam hal pengendalian, pengawasan dan evaluasi sehingga hal serupa tidak terulang lagi," katanya.


Dijelaskannya, pihak pelaksana dalam waktu dekat akan melakukan penyulaman kembali, mengganti pohon yang sudah mati, bahkan pihaknya berencana akan mengundang semua unsur pemerintah daerah untuk melakukan penanaman di lokasi secara simbolis.


"Kita harapkan hadir nanti, mudah-mudahan berkenan Bupati Dompu teman-teman media, tokoh masyarakat, termasuk unsur-unsur terkait yang ada di daerah" Imbuhnya.


Semoga tidak hanya sebagai slogan bahwa hutan lestari masyarakat sejahtera "kesejahteraan yang sifatnya lestari bukan sifat sekali setahun tetapi lestari. (Arif)


Editor: Agus.