| Foto: Pertemuan Pemda Dompu dan Kaban BPN RI (kiri)/ Massa Petani Gabah saat melakukan aksi terkait anjloknya harga gabah (kanan). |
Dompu, TakingNEWS -- Perjuangan para petani Gabah di Dompu kini membuahkan hasil. Pasca gelombang aksi berkali-kali hingga blokade jalan dilakukan, tuntutan terkait permintaan kenaikan harga gabah pun terpenuhi. (Baca Juga): Harga Anjlok, Petani Gabah di Dompu Blokade Jalan.
Pemda dan DPRD Dompu dengan cepat menggelar rapat agenda tertutup untuk menetapkan harga gabah dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Untuk merealisaikan hasil rapat tersebut, Pemda melaporkan ke Kementan RI melalui badan ketahanan pangan nasional di Jakarta untuk membicarakan permasalahan harga gabah yang tidak sesuai dengan HPP. (Baca Juga): Harga Gabah Merosot, Pemda dan DPRD Dompu Didemo Petani.
Sekretaris Daerah Kabupaten Dompu, Gatot Gunawan PP, S. KM, M. Kes, Kamis (17/3/22) menjelaskan bahwa pertemuan Pemda dengan Tim Badan Pangan nasional (BPN) Kaban DR Arief Prasetyo Adi dalam rangka membahas percepatan penyerapan gabah oleh Dolog.
Kata Sekda, Kaban BPN DR. Arief Prasetyo Adi langsung berkoordinasi dan memerintahkan direktur keuangan Bulog pusat Bagya Mulyanto untuk mempercepat penyerapan gabah Dolog di Kabupaten Dompu.
Kemudian, lanjut dia, Direktur Bulog pusat menyampaikan bahwa, Jum'at atau Sabtu, minggu ini penyerapan akan Segera dilakukan. Penyerapan gabah dimaksud adalah sesuai dengan HPP sebagaimana yang diamanatkan di dalam Permendag RI Nomor.24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah Untuk Gabah atau Beras pasal 3 ayat (1) huruf a yakni Rp. 4.200 - 4.250.
Selain itu, lanjutnya, pihak Dolog Bima Dompu juga sudah membuat kontrak dengan mitra dolog dan saat ini sudah mulai mengosongkan gudang serta tengah turun ke para mitranya untuk penekanan pembukaan PO.
"Namun dengan syarat, bahwa gabah yang akan diserap oleh pihak Dolog atau mitra Bulog adalah gabah memenuhi syarat dan kriteria teknis," tandasnya.
Agar persoalan yang sama tidak terulang di tahun berikutnya, Kanan BPN memberikan saran kepada Pemda Dompu dengan merujuk data teknis yang ada. Sepanjang memungkinkan, agar segera membangun industri terpadu padi, mulai dari fasilitas drayer, gudang, RMU dan usaha penjualan beras dalam skala besar.
Pihak BPN sebagai lembaga baru yang keberadaannya langsung di bawah presiden, akan siap mensuport terkait dengan hal tersebut dengan memberikan bantuan teknis, menghubungkan dengan perusahaan yang berpengalaman dan secara teknis industri tersebut akan jalan di butuhkan anggaran pemda sekitar 20 - 30 M.
Karena dengan hal tersebut permasalahan gabah di Dompu yang sudah berjalan bertahun-tahun, akan bisa teratasi dan permasalahan terkait harga yang selalu jauh di bawah HPP akan bisa di minimalisir, sehingg ketergantungan akan penyerapan Dolog akan diperkecil.
"Saat pertemuan itu juga, Kaban BPN berjanji, bahwa bulan Juli akan berkunjung di Kabupaten Dompu," pungkas Sekda. (Arif)
Editor: Agus

