Foto: Kondisi Talang air penyambung saluran irigasi dari Desa Ndano ke Desa Monggo dan sekitarnya, pasca diterjang banjir. |
Bima, TalkingNEWSntb.com -- Talang air sepanjang 40 meter, penyambung saluran irigasi dari Desa Ndano ke Desa Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima NTB ambruk diterjang banjir, pada Rabu 6 Februari 2023 lalu.
"Iya, talang air itu ambruk setelah diterjang banjir pada Februari lalu, sehingga saluran irigasi terputus," kata Sekretaris Desa Ndano Muhlis S.Pd, Senin (6/3/23) membenarkan.
Terputusnya saluran irigasi satu tersebut tentu saja memberikan dampak buruk terhadap kelangsungan pertanian di wilayah setempat. Bisa-bisa, jika talang air itu tidak segera diperbaiki, maka diperkirakan ratusan hektar (Ha) lahan produktif terancam kering saat masuk masa tanam MH-2 (musim hujan) nanti.
"Ratusan Ha lahan pertanian wilayah irigasi satu terancam kekeringan, jika talang air ini tidak diperbaiki cepat. Apalagi sekarang, ada sekira 15 Ha sawah yang sudah cocok tanam. Dan pengairan utamanya bertumpu pada irigasi itu," jelas Kades Monggo Monggo Azwan Abdul Hamid, Senin (6/3/23).
Kaitan persoalan tersebut, Kades Monggo mangaku sudah melaporkan dan bersurat secara resmi pada Dinas PU dan BPBD Kabupaten Bima. Hanya saja, kata dia, sejauh ini belum ada informasi yang diterima, adanya kunjungan dari dinas terkait yang dimaksud.
"Sudah kita bersurat bahkan. Tapi, informasi adanya kunjungan dari dinas, sejauh ini, belum ada kami terima," akui Kades.
Foto: tampak dari atas, kondisi talang air yang terputus. |
Oleh sebab itu, Kades berharap kepada dinas terkait, agar segera merespon untuk memperbaiki talang air yang ambruk tersebut. Sebab, irigasi (air) merupakan kebutuhan vital para petani. Tentu ini harusnya menjadi atensi serius dan skala prioritas.
"Ini kebutuhan vital petani yang harusnya menjadi skala prioritas," pinta Kades.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bahwa, saluran irigasi yang bersumber dari kawasan hutan Madapangga tersebut mengairi 450 Ha sawah di beberapa desa, meliputi Desa Monggo, Ncandi, Dena dan Mpuri.
Terpisah, Kabid SDA Dinas PU Kabupaten Bima Edy, ST, MT yang dikonfirmasi via WA, Senin (6/3/23) mengaku sudah menerima laporan tersebut. Bahkan intens berkoordinasi dengan BPBD perihal kerusakan talang air yang dimaksud.
Saat ini, kata dia, pihaknya tengah mengkaji, agar ada upaya alternatif talang sebagai solusi yang bisa dilaksanakan di lapangan. Apalagi, konstruksinya terbilang cukup rumit, tentunya perlu ketelitian dan perhitungan yang matang.
"Kami masih mengkaji upaya talang alternatifnya. Apakah diambil dari pipa atau bagaimana nanti, kita sesuaikan dengan kondisi yang ada. Sehingga, perlu perhitungan yang teliti, mengingat konstruksi," terang Edy.
"Dan Sore ini, kami akan cek ke lokasi untuk penyesuaian rencana penanganan darurat. Dan hasilnya akan kami sampaikan ke atasan (Kadis)," pungkas Edy. (Khan)
Editor: Agus