Korban Pembacokan di Parado Bima Meninggal Dunia -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Korban Pembacokan di Parado Bima Meninggal Dunia

TalkingNewsNTB.com
02 April 2024

 

Ilustrasi.


Bima, TalkingNEWSntb.com -- Mustakim (35), korban pembacokan di Desa Wane Kecamatan Parado Kabupaten Bima, akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Bima, Senin (1/4/24) sekira pukul 14.30 wita.


Meski sempat mendapatkan pertolongan medis dari pihak rumah sakit, Namun nyawa pria yang berprofesi sebagai petani tersebut tidak dapat diselamatkan, akibat luka bacok yang cukup serius dari kepala sampai ujung kaki.


Demikian disampaikan Kapolres Bima AKBP Eko Sutomo SIK, MIK, melalui Kapolsek Parado Ipda Yakub lewat pernyataan tertulisnya, Senin malam (1/4/24).


Ipda Yakub mengatakan bahwa pelaku penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia tersebut, saat ini telah diamankan di Mapolres Bima untuk diperiksa secara intensif.


"Pelaku inisial AK (51) sudah diamankan. AK ini satu kampung dengan korban," kata Ipda Yakub.


Lebih lanjut dijelaskannya, peristiwa berdarah itu terjadi, pada Senin (1/4/24) sekira Pukul 08:00.Wita di So Wuwu desa setempat.


Saat itu, keduanya berpapasan di jalan tani So Ompu Elo desa setempat. Pelaku kemudian menghentikan korban, lalu menanyakan perihal korban yang menebang pohon mangga dan beringin. Mengingat pohon itu merupakan pelindung durian di hutan.


Namun, korban malah balik bertanya kepada pelaku, atas dasar apa ia melontarkan pernyataan seperti itu kepadanya. Pelaku pun menegurnya agar tidak berbicara seperti itu, karena sebelumnya dia sudah mengingatkan agar korban tidak menebang pohon lagi.


"Keduanya terlibat cek-cok hingga berujung saling bacok. Korban terlebih dahulu membacok pelaku di bagian kepala, namun tidak mengalami luka," kata Kapolsek.


Tak tinggal diam, pelaku kemudian memberikan perlawanan dengan merampas parang milik korban, dan membacoknya berkali-kali hingga korban terjatuh.


Setelah melancarkan aksinya, pelaku menutup tubuh korban yang bersimbah darah dengan daun jati. Lalu hendak mengamankan diri ke Mapolsek Parado.  Namun di ujung kampung ia dihadang oleh keluarga korban yang ingin menghakiminya.


"Anggota langsung bergerak ke TKP mengevakuasi pelaku, setelah mendapat informasi itu," tambah Kapolsek.


Kaitan peristiwa tersebut, Kapolsek menghimbau kepada masyarakat dan pihak keluarga korban, agar menyerahkan sepenuhnya kasus ini pada pihak kepolisian.


"Percaya saja terhadap kerja polisi. Proses hukum pastinya berjalan sesuai peraturan UU yang ada," pungkasnya. (Agus)