Cegah Paham Radikal, Pemerintah dan Tokoh di Lotim Deklarasi dan Diskusi Terbuka -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Cegah Paham Radikal, Pemerintah dan Tokoh di Lotim Deklarasi dan Diskusi Terbuka

TalkingNewsNTB.com
23 September 2020

Foto: Suasana saat Deklarasi peran serta masyarakat dalam mencegah Pahan radikal.

Lombok Timur, TalkingNEWS--  Pemerintah Kecamatan Wanasaba Lombok Timur (Lotim) bersama alim ulama dan para tokoh setempat menggelar deklarasi dan diskusi terbuka, tentang peran serta seluruh komponen masyarakat dalam mencegah munculnya paham anti Pancasila. 

Agenda yang bertujuan untuk mempertahankan keutuhan NKRI dari pengaruh ideologi radikal tersebut, digelar di aula kantor pemerintah Kecamatan setempat, pada Selasa (22/9/29) yang dihadiri oleh Kepala Bakesbangpoldagri Lotim, H.M.Isa, ‎Camat Wanasaba Saharuddin, Kapolsek Wanasaba IPDA H.M.Yulianto Efendi, Kades se-Kecamatan Wanasaba, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) dan Toga, Toma serta masyarakat umum lainya.

Kepala Bakesbangpoldagri Lotim, H.M.Isa saat membuka acara tersebut penyampaikan bahwa nilai-nilai Pancasila di tengah-tengah masyarakat khususnya bagi generasi muda kini kian terkikis. Hal ini banyak faktor yang mempengaruhinya.

Karnanya, sedari dini harus ditanamkan nilai Pancasila untuk anak cucu, keluarga dan lingkungan sekitar kita. "Bila Pancasila diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari, tentu paham radikal tak akan mudah berkembang,” ucapnya.

Dirinya mengajak pada semua elemen bangsa khusus di Lotim, untuk senantiasa menanamkan semangat ‎ kebersamaan. Dengan harapan agar meminimalisir pergerakan dari oknum/kelompok yang berusaha untuk menyebarkan paham radikal di tengah masyarakat. 

“Mari bangun rasa kepedulian kita terhadap lingkungan dengan saling bersilaturahmi, dan saling menjaga stabilitas wilayah kita” pinta Mantan Kepala BKSDM Lotim ini.

Di tempat yang sama, Camat Wanasaba, Saharuddin mengatakan bahwa ‎kegiatan tersebut dimaksudkan karena menyikapi situasi yang berkembang di tengah masyarakat akhir akhir ini. Mengingat gerakan paham radikal tersebut mulai mendekat di lingkungan sekitar kita.

Hal itu terbukti ada salah satu warga kita yang baru diamankan oleh pihak Densus 88 AT Mabes Polri terkait isu yang sama. "Maka tentunya, perlu diantisipasi adanya faham yang mengarah ke radikal, baik yang dibawa kita sendiri maupun orang baru yang berada di wilayah kita," tuturnya.

Banyak cara yang dilakukan untuk mencegah masuknya faham radikal di wilayah kita, salah satunya yakni tanamkan nilai kebersamaan serta bahu membahu memberikan pemahaman makna dari pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tutup Camat.

Diskusi tersebut terpantau berjalan alot. Masing-masing mengeluarkan argumentasi dan pandangan. Namun dengan satu tujuan dalam rangka untuk menangkal masuknya faham radikal dan anti pancasila masuk di wilayah Wanasaba pada khususnya dan Lotim pada umumnya.(TN.03)