Kerja Asal-asalan, Proyek Irigasi "BWS" di Darusalam Diakui Kurang Pengawasan -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Kerja Asal-asalan, Proyek Irigasi "BWS" di Darusalam Diakui Kurang Pengawasan

TalkingNewsNTB.com
20 Oktober 2020

Foto: Papan Informasi pekerjaan proyek BWS di Darusalam.


Kabupaten Bima, TalkingNEWS-- Program Percepatan Peningkatan  Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) milik Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara 1 di Desa Darusalam Kecamatan Bolo diduga dikerjakan asal-asalan. 


Proyek yang dikerjakan P3A SEHATI senilai Rp.195 juta ini diakui jarang dikontrol oleh tim pengawas dari BWS. Akibatnya, pekerjaan tersebut dilakukan dengan asal-asalan dan terlihat amburadul.


Ketua P3A SEHATI Desa Darusalam, Ikhsan mengungkapkan, jarangnya tim pengawas BWS hadir di lokasi proyek membuat mereka bingung tehnis pelaksanaan di lapangan. Sehingga dengan terpaksa mereka mengerjakan proyek itu tanpa petunjuk yg jelas meskipun sudah ada petunjuk teknis dari BWS.


"Pengawas sendiri jarang hadir di lokasi proyek, jadi kita punya niat mau cari konsultan yang menjadi petunjuk teknis," ujarnya saat dikonfirmasi langsung di lokasi proyek, Senin (19/10/20). (Baca Juga): Pekerjaan Proyek Irigasi di Darusalam Dinilai Asal-asalan.


Foto: Pekerjaan irigasi di Darusalam tanpa galian pondasi.


Selain itu, Ikhsan juga mengakui bahwa dirinya tidak memiliki keahlian khusus dalam mengerjakan proyek. Hal itu terjadi lantaran P3A yang ia ketuai sendiri tersebut baru diresmikan paska hadirnya proyek BWS tersebut. 


"P3A SEHATI ini baru diresmikan sekarang, setelah menjemput program dari BWS. Sebelumnya sudah ada dua P3A yang aktif dan sudah menjalankan program. Tetapi P3A SEHATI ini baru aktif setelah mendapatkan proyek irigasi dari BWS ini," kata Ikhsan.


Sementara volume pekerjaan proyek irigasi itu menurut Ikhsan, mereka sudah perupaya mengikuti petunjuk tehnis. Mulai dari galian untuk pondasinya sendiri dengan kedalam 10 Cm dan ketinggian 60 cm.


"Kedalaman yang digali 10 Cm dan ketinggiannya 60 Cm. Sehingga total ketinggian proyek tersebut menjadi 70 Cm. Bahkan ada juga yang kita lebihkan di luar dari bestek," jelas Ikhasan.


Namun setelah disinggung kaitan dengan adanya temuan di lapangan, terkait tidak digalinya pondasi seperti yang dijelaskan, Ikhsan beralasan itu sudah digali secara merata.


"Kita gali secara merata saja karena nanti bisa kita tutupi dengan plaster  lantainya," cetusnya.


Foto: Irigasi di lokasi pertama yang selesai dikerjaan. 


Sementara itu, Tim pengawas dari BWS yang dihubungi media ini, Selasa (20/10/20) lewat via seluler pribadinya beberapa kali tidak memberikan jawaban. Namun akan diupayakan dikonfirmasi. Hingga berita ini dirilis. (TN.01)