![]() |
Foto: Anggota Komisi II DPRD Dompu Yatim Gatot. |
Kabupaten Dompu, TalkingNEWS-- Beredarnya vidio mesum pasien Covid-19 yang diduga terjadi di ruangan Isolasi Rumah Sakit Umum Dompu (RSUD) mendapat respon dan kecaman keras dari berbagai pihak, mulai dari warga net hingga pejabat publik. Salah satunya yakni anggota Komisi II DPRD Dompu Yatim Gatot.
Dikonfirmasi via WA, Rabu (20/1/21) Yatim Gatot mengaku geram atas mencuatnya video syur tersebut. Sehingga ia dengan tegas meminta pihak kepolisian harus segera mengungkap skandal yang memalukan tersebut. Siapa pelaku utama dalam video tersebut sebelum benar-benar merambat lebih jauh ditingkat publik. (Baca Juga): Heboh, Video Syur Pasien Covid-19 di RSUD Dompu Beredar Luas.
Hal itu dilakukan, tentu diperlukan kerja keras aparat kepolisian yang ada setempat, untuk melakukan pemeriksaan, baik nama oknum pasien covid-19 yang didata oleh pihak ruma sakit, maupun CCTV itu sendiri. Sehingga pelaku penyebar dan aktor dalam video tersebut benar benar terungkap.
"Kami minta aparat kepolisian yang ada, agar bisa secepatnya mengungkap kebenaranya siapa dibalik video yang beredar itu. Apa bila video itu berhasil diungkap, dan benar terjadi di ruang isolasi RSUD Dompu, saya mewakili anggota DPRD komisi ll meminta terhadap pihak kepolisian untuk segera menangkap dan berikan sangsi seberat beratnya oknum tersebut," ujar yatim.
Dirinya tak habis pikir, dengan pengawasan yang begitu ketat, oknum pasien dengan nekadnya melakukan hal tersebut. Padahal seluruh sudut ruangan RSUD dilengkapi oleh CCTV.
"Ulah oknum yang tidak terpuji ini, jelas merusak nama baik RSUD. Untuk itu, oknum tersebut harus ditindak seberat-beratnya, agar mendapatkan efek jerah,"pinta dia.
Di sisi lain, Yatim juga menghimbau pada masyarakat publik dimanapun berada, agar tindakan yang merusak ahlak kaum muslim semacam ini, tidak ditiru dan dilakukan.
"Dengan adanya kejadian tidak terpuji dan merusak ahlak kita sebagai umat muslim ini, tentu saya berharap dan meminta kepada publik khususnya masyrakat Dompu yang ada, agar jangan mudah dipengaruhi dengan hal yang belum tentu benar adanya. Lebih bagusnya lagi, masalah seperti itu dijauhkan pada diri kita semua, karena hal seperti ini bisa merusak keimanan kita,"harap dia. (Fen)