Foto: Sejumlah warga Desa Bolo saat mengevakuasi korban yang terkena tembakan. |
Bima, TalkingNEWS -- Buntut dari penembakan terhadap Reza Ardiansyah (21) remaja asal Desa Bolo Kecamatan Madapangga Bima NTB pada, Sabtu (4/12/21) sore tadi, sejumlah warga Bolo mendesak agar Kapolres Bima segera dicopot. (Baca Juga): Blokade Jalan di Bima, Seorang Remaja Terkena Tembakan.
Hal itu terlihat dari beberapa postingan di Sosmed yang diketahui merupakan warga Desa Bolo. Mereka serentak meminta pertanggungjawaban atas insiden penembakan tersebut dan meminta Kapolres Bima dicopot dari jabatannya.
"Copot Kapolres kab Bima. Pernyataan ini menunjukkan lemahnya penegakan supremasi hukum di wilayah kab Bima (NTB). Kamu itu pengayom, kamu itu pelindung dari pada masyarakat, jangan sok jadi Kapolres. Pangkat dan jabatan kamu bisa di copot, sebagaimana pun kamu menggunakan jabatan kamu dgn pangkat kamu tetap kamu pelayan masyarakat. Kamu tau apa itu pelayan masyarakat Kapolres kab Bima. Kamu itu manusia berhati iblis nda punya perasaan sesama manusia. Kalau kamu Agama Islam melukai seksama muslim berarti kamu telah melukai saudara-saudara mu sendiri? Agama mana pun tidak mengajarkan untuk saling melukai. Semoga Allah membukakan pintu hatimu wahai Kapolres kab Bima wahai pengusa yang jolim," tulis akun Rizal Patikawat yang merupakan warga Bolo itu.
Hasil screnshoot postingan akun FB Rizal Patikawat. |
Warga lain juga, mengkritisi sikap arogansi dan repsesif anggota kepolisian terhadap massa yang kala itu tengah memblokade jalan. Mereka menilai tindakan itu diluar SOP penangan aksi.
"Apa ini masih bisa dikatakan sesuai dengan SOP Kapolres Bima?. Kapolda NTB Harus bertanggung jawab atas insiden ini, apa pun dalilnya tindakan seperti ini tidak bisa dibenarkan oleh apapun. Copot, Copot dan Copot Kapolres Bima serta Kepala Bagian Operasional (KABAG OPS) Bima," tulis Akun Rizki Ar Pemuda Desa Bolo di halaman pribadinya.
Hasil screnshoot postingan akun FB Rizki Ar pemuda Desa Bolo. |
Diketahui sebelumnya, peristiwa penembakan itu terjadi, saat pihak kepolisian membubar paksa warga yang kala itu tengah membagikan pupuk subsidi di atas truk yang dihadang. Namun tiba tiba datang peluru nyasar mengenai korban. Dalam waktu yang bersamaan pula, warga lain juga melakukan aksi blokade jalan.
Buntut dari penembakan itu, arus perlawanan warga semakin kuat. Tak tanggung tanggung warga memblokade jalan dari pukul 16:00 Wita sampai pukul 22:00 Wita. Hingga arus lalulintas lumpuh total dan kemacetan pun sampai 2 Km.
Setelah Pemerintah desa dan kecamatan berusaha melakukan upaya persuasif, jalan akhirnya kembali dibuka pukul 22:15 Wita dan arus lalulintas kembali normal. (Khan)
Editor: Agus