Siswa Diusir dari Sekolah, Wali Murid Protes Minta Kepala SMPN 6 Dompu Dimutasi -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Siswa Diusir dari Sekolah, Wali Murid Protes Minta Kepala SMPN 6 Dompu Dimutasi

TalkingNewsNTB.com
30 Agustus 2023

Foto: Salah satu wali murid saat melakukan aksi di depan SMPN 6 Dompu.


Dompu, TalkingNEWSntb.com -- Sejumlah wali murid, Rabu (30/8/23) melakukan aksi unjuk rasa di depan gerbang SMPN 6 Dompu. Mereka memprotes kebijakan dan peraturan Kepsek setempat, yang tidak mengijinkan masuk sekolah bagi siswa yang terlambat. 


Salah satu wali murid Holid mengatakan, peraturan Kepsek SMPN 6 Dompu mengusir siswa yang terlambat masuk sekolah, dinilai tidak profesional dan dianggap sepihak, karena tidak melibatkan wali murid.


Sementara persoalan keterlambatan siswa ke sekolah, menurut Holid, tidak seharusnya siswa dipulangkan. Sebab kehadiran siswa di sekolah tujuannya untuk menimba ilmu pengetahuan, namun karena dianggap telat hadir, justeru Kepsek memerintahkan penjaga untuk mengunci pintu gerbang.


Selain itu, Holid juga mempertanyakan peraturan yang dibuat sepihak Kepsek tersebut. Apakah sudah tertuang dalam aturan Kemendikbud. Jika iya, ini sama halnya pendidikan bagi anak selaku generasi penerus bangsa diabaikan, seakan-akan pelajar tidak diharapkan untuk belajar dan bersekolah.


"Saya minta kasek agar menjawab pertanyaan saya, apakah memang siswa yang telat ke sekolah harus ditutup gerbangnya dengan makna tidak diijinkan masuk untuk mengikuti KBM dan apakah peraturan yang dibuat oleh Kepsek ini juga sudah mengacu pada aturan dari Kemendikbud. Jika tidak ada, maka Kepsek ini tidak layak memimpin SMPN 6 Dompu,"tanya Holid.


Kepala SMPN 6 Dompu Suhada, S.Pd dalam dialog dengan sejumlah wali murid mengaku tidak pernah mengusir ke 4 siswa untuk pulang lantaran adanya keterlambatan hadir di sekolah. Justeru dia mengaku bahwa pihak sekolah telah menetapkan tepat pukul 07.00 wita siswa sudah melaksanakan KBM, tapi itu dirubah lagi karena kebijakan sekolah sehingga menjadi pukul 07.15 wita siswa sudah mulai melaksanakan KBM tanpa ada yang tertinggal diluar.


"Yang jelas, saya tidak pernah mengusir ke 4 siswa itu atas keterlambatannya. Kalau yang menutup gerbang memang saya, dan itu hanya sementara saja, karena usai mata pelajaran pertama, maka gerbang itu akan dibuka kembali. Siswa yang telat, bisa masuk kembali ke sekolah untuk mengikuti mata pelajarannya,"bantah Kepsek menjawab pertanyaan sejumlah wali murid.


Hal senada juga disampaikan oleh KCD Dikpora Kecamatan Dompu, beliau menilai bahwa persolan tersebut hanya mis-komunikasi antara pihak sekolah dan wali murid. Tentunya persolan ini ke depan harus menjadi evaluasi bersama, bahwa pada point pentingnya kecerdasan anak yang lebih utama. 


"Mari kita sama-sama menjadikan ini semua sebagai pelajaran agar ke depan tidak terulang. Dan kebijakan sekolah perlu ditinjau kembali," pungkasnya. (Arif)


Editor: Agus