 |
| Kepala SMAN 1 Madapangga, I Putu Budiarta, M.Pd. |
Bima, TalkingNEWSntb.com -- Sebagai upaya dalam mewujudkan siswa-siswi yang berakhlak, unggul dan prestasi, SMAN 1 Madapangga Kabupaten Bima NTB menerapkan kurikulum lokal berupa kelas Al'quran.
Selain kelas Alqur'an, SMAN 1 Madapangga juga mencanangkan kegiatan cerdas cermat tentang sejarah Nabi, serta MTQ tingkat kelas untuk mewadahi siswa-siswi yang kategori tilawah.
Kepala SMAN 1 Madapangga I Putu Budiarta, M.Pd mengatakan bahwa kelas Al'quran ini telah berjalan enam bulan, dan setiap murid akan diklasifikasi sesuai dengan tingkat bacaan, mulai dari Iqro sampai tilawah dan hafalan.
"Kelas Alqur'an ini jadwal pertemuanya sekali seminggu pada hari Sabtu. Sedangkan untuk tilawah kita jadwalkan dua kali pertemuan dalam sebulan dan pengajarnya didatangkan dari luar," kata Kepala SMAN 1 Madapangga, saat ditemui di rungan kerjanya, Senin (14/7/25).
Terciptanya program kelas Alquran ini, kata dia, lahir dari pada harapannya agar murid memiliki akhlak yang baik dan prestasi. Sehingga sebagai langkah awal, pembentukan karakter secara islami harus dilakukan, dengan berlandaskan nilai-nilai Al-Quran.
"Kita ingin membentuk siswa yang berakhlak mulia dan berpegang teguh pada nilai-nilai Islam,"ucapnya.
Di samping mendukung program Dikbudpora di bidang kebudayaan, langkah tersebut juga dilakukan berdasarkan pengamatannya terhadap kondisi terkini. Di mana dengan lanjunya pengaruh teknologi saat ini berpengaruh besar terhadap prilaku anak, sehingga berimbas pada degradasi keagamaan.
"Maka salah satu langkah dan upaya kita dari pihak sekolah adalah penerapan kelas Alqur'an".
"Dan Alhamdulillah program ini mendapat respon baik dari siswa maupun orang tua siswa," terangnya.
I Putu Budiarta juga menambahkan, bahwa saat ini SMAN 1 Madapangga tengah mengadakan kegiatan pengenalan siswa baru sebanyak 221 orang yang dilangsungkan selama tiga hari, mulai dari Senin 14 Juli sampai Rabu 16 Juli 2025.
"Kegiatan tadi seputar pengenalan yang meliputi Visi-misi pendidikan sekolah, fasilitas, lingkungan dan pengenalan sesama murid serta guru maupun tenaga pendidikan. Begitupun hari kedua masih seputar pengenalan," tuturnya.
Sedangkan untuk hari ketiga, agenda utamanya adalah pencegahan terhadap isu NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif) yang ditutup dengan kegiatan penanaman pohon bersama, membersihkan lingkungan sekolah dan pemilahan sampah.
"Sosialisasi NAPZA ini kita hadirkan pihak Kepolisian dari Mapolsek Madapangga," pungkasnya. (Red)