Terbongkar, Kasek SD 20 Dompu Kantongi Uang PIP Siswa Sejak Tahun Lalu -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Terbongkar, Kasek SD 20 Dompu Kantongi Uang PIP Siswa Sejak Tahun Lalu

TalkingNewsNTB.com
26 Januari 2021

Foto: Sejumlah wali murid Sa'ad berada di SD 20 Dompu menunggu pembagian uang PIP Siswa.


Kabupaten Dompu, TalkingNEWS
-- Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) senilai Rp. 450 ribu yang diperuntukan bagi siswa siswi miskin di SD 20 Dompu rupanya disalah gunakan. Anggaran yang bersumber dari pusat tersebut belakangan diketahui rupanya masuk kantong pribadi Kepala Sekolah (Kasek) setempat.


Hal itu terbongkar, setelah adanya pengakuan dari wali murid, bahwa bantuan PIP itu digunakan pribadi oleh Kasek yang diambil melalui rekening murid sejak Juni 2020 lalu.


"Bantuan untuk anak kami dicairkan sejak bulan 6 tahun 2020 lalu, namun sekarang baru diberikan oleh Kasek. hal ini yang membuat kita bingung pihak sekolah, kenapa  tidak dinformasikan pada kita abhwa uang itu sebelumnya sudah lama cair," tutur salah satu orang tua murid yang enggan disebutkan namanya, Selasa (26/1/21).


Dirinya menyesalkan sikap dari Kasek setempat yang tertutup soal informasi bantuan PIP tersebut. Sebagai orang tua murid Ia merasa dibodohi. Apalagi rekening dan ATM siswa tak diserahkan ke orang tua siswa malah dipegang sendiri.


"Kami selaku orang tua murid merasa dibodohi oleh Kasek ini, karena tidak mau memberikan buku Rekening dan ATM kepada kami. Oleh sebab itu, kami minta agar segera memberikan buku rekening dan ATM itu, agar kami bisa mengetahui berapa banyak jumlah uang bantuan PIP untuk anak kami," tegasnya.


Di tempat yang sama, Kepala SD 20 Dompu, Dewi Insani S.Pd pada media ini tidak membantah dan mengakui bahwa dirinya yang mengambil uang PIP sejumlah siswa yang ada, sejak Juni 2020 lalu. Namun sekarang uang tersebut sudah diberikan pada orang tua murid.



"Saya mengakui salah, uang bantuan PIP itu terlambat saya berikan kepada orang tua murid, karena kemarin belajar tatap muka KBM tidak diberlakukan, sehinga itulah menjadi kendala kami ketemu wali murid dan siswa yang ada. Nah baru sekarang kita bisa komunikasi dan informasikan pada wali murid sekaligus membagikan uang itu,"terangnya.


Disinggung soal buku rekening dan ATM murid yang ia pegang, Kasek beralasan bahwa memang buku rekening itu belum bisa diberikan pada wali murid, sebab masih dibutuhkan untuk pembuatan ATM. 


"Setelah ATM-nya jadi, semuanya akan kita kasih nanti," tutup Kasek.


Sementara itu, Kadis Dikpora melalui Kabid Dikdas Zainal Afrodi yang ditenui pada hari yang sama, mengatakan bahwa terkait oeesialah tersebut pihaknya akan segera mengecek di lapangan, sambil menunggu adanya laporan wali murid yang merasa diperlakukan seperti itu. 


"Insya Allah pasti kami pangil oknum Kasek tersebut untuk menjelaskan kaitan soal PIP Siswa ini," ujarnya singkat. (Fhen)