![]() |
Foto: Anggota GEMPA-Rade saat memasukan laporan ke Mapolsek Madapangga. |
Kabupaten Bima, TalkingNEWS-- Salah satu massa aksi Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Desa Rade (GEMPA-Rade) Muhamad Naim mengalami luka cakar di bagian dada, diduga akibat tindakan reprensif dari salah satu oknum Pol-PP saat menggelar unjuk rasa di depan Kantor Camat Madapangga Bima, pada Senin pagi (1/2/21). (Baca Juga): Unras GEMPA-Rade Massa Aksi Bentrok dengan Pol-PP.
M. Danial selaku jendaral lapangan meyayangkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum Pol-PP tersebut. Bahkan, sikap itu dinilai otoritaer sebagai upaya untuk membungkam hak bersuara dan bependapat di muka umum sebagaimana yang diatur dalam undang undang. "Kami meyayangkan sikap oknum Pol-PP ini, dia ditugaskan melayani dan mengayomi. Bukan digaji negara untuk menjadi algojo pemerintah," kecamnya.
Menurut dia, tindakan oknum Pol-PP itu tak mungkin serta merta terjadi begitu saja, jika tidak disetting dan dirancang sedari awal untuk mengacaukan massa aksi. Apalagi oknum tersebut hanyalah bawahan, ditambah lagi sistim kerjanya, bersifat komando.
"Aksi kekerasan ini, bukan murni terjadi di lapangan, semuanya sudah disetting dari awal. Kita menduga otak dibalik tindakan reprensif oknum Pol-PP terhadap salah satu massa aksi kita, diduga kuat atas perintah Camat Madapangga Mohamad Saleh," tuding M. Danial.
Atas persoalan tersebut, pihaknya mengaku telah melaporkannya secara resmi ke Polsek Madapangga atas dugaan penganiayaan. "Kami tidak akan membiarkan oknum Pol-PP ini semena mena terhadap anggota kami. Kita sudah memasukan laporan resmi ke Polsek Madapangga tadi, atas dugaan penganiayaan," terangnya.
Terpisah, Kapolsek Madapangga melalui Kanit Reskrim Bripka Heri Kuswanto membenarkan bahwa pihak telah menerima laporan pengaduan dari anggota GEMPA-Rade atas dugaan penganiayaan. "Benar kita sudah terima laporannya tadi pagi. Atas dugaan penganiayaan," singkat Heri saat dikonfirmasi via WA, Senin (1/2/21).
Sementara itu, Camat Madapangga Mohamad M. Saleh saat ditemui di ruangan kerjanya, pada hari yang masa membantah adanya tudingan, bahwa dirinya yang mengintruksi oknum Pol-PP tersebut untuk bertindak reprensif terhadap salah satu massa aksi.
"Tudingan ini tidak benar. Saya tidak mungkin perintahkan oknum Pol-PP itu untuk melakukan tindakan kekerasan. Itu murni terjadi secara spontan di lapangan. Karena tugas Pol-PP sudah jelas, hanya mengamankan berjalannya aksi," bantah Camat.
Disinggung terkait massa aksi yang melaporkan tindakan kekerasan tersebut ke pihak Kepolisian, Camat mengaku akan tetap kooperatif jika ada panggilan. "Tidak ada masalah jika dilaporkan, kita tetap akan kooperatif," tutupnya singkat.
Untuk diketahui, aksi unjuk rasa yang digelar aliansi GEMPAR-Rade tersebut menutut kinerja Camat Madapangga Mohamad Saleh yang dinilai tidak produktif selama menjabat. Beberapa point' masalah yang jadi sorotan tersebut yakni di bidang sosial, kesehatan, ekonomi, pendidikan, maupun lingkungan hidup. Namun yang menjadi isu sentral yakni persoalan macetnya air PDAM di Desa Rade. (Khan)