Buka STQ KE-XIV, HML: Tanamkan Pendidikan Karakter Anak Sejak Dini -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Buka STQ KE-XIV, HML: Tanamkan Pendidikan Karakter Anak Sejak Dini

TalkingNewsNTB.com
20 September 2022

 

Foto: Wali Kota HML saat memberikan bantuan buku dan Alquran pada salah satu peserta qori cilik. 


Kota Bima, TalkingNEWSntb.com -- Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE hadiri sekaligus membuka secara resmi Seleksi Tilawatil Qur'an (STQ) Ke XIV Tingkat Kota Bima Tahun 2022 bertempat di Lapangan Volly Kelurahan Santi Kecamatan Mpunda Kota Bima pada Sabtu, 17 September 2022 malam.


Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE didampingi Ketua TP PKK Hj. Ellya H. M. Lutfi, Sekretaris Daerah Kota Bima, FKPD Lingkup Pemerintah Kota Bima, para Staf Ahli Wali Kota, para Asisten, Camat dan Lurah se Kota Bima.


Selain itu, hadir pula Sekda Kabupaten Bima, mantan Ketua DPRD Kota Bima Subhan M. Nur, SH, Ketua DPRD Kota Bima Alfian Indrawirawan, S.Adm, Wakapolres Bima Kota, Perwakilan TNI 1608 Bima, Ketua MUI Kota Bima, Kepala Kementerian Agama Kota Bima, Ketua Baznas Kota Bima, Ketua dan Jajaran LPTQ Kota Bima.


Wali Kota Bima dalam arahannya mengatakan penyelenggaraan STQ ini merupakan acara rutinitas Pemerintah Kota Bima dimulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, hingga tingkat Kota Bima, yang merupakan program tercantum dalam visi-misi bersama Wakil Wali Kota Bima untuk mewujudkan Kota Bima yang setara, dan religius, disamping program lain yang tetap dijalankan. Ujar H. M. Lutfi


"Masyarakat yang mengedepankan nilai keagamaan, dituntut mengikuti cita-cita bersama, dengan adanya STQ ini diharapkan melahirkan generasi qurani, melekat akhlaknya, dan nilai keislamannya," Harapnya.


Adanya nilai Patologi Sosial yang semakin marak, kenakalan remaja, kekerasan seksual, ini suatu hal ambigu dimana para tokoh agama gencar melakukan ceramah tiap khutbah di masjid, begitu juga sisi penegakkan hukum yang terus digalakkan, begitu juga para pimpinan daerah serta perangkat daerah yang ada mensosialisasikan betapa pentingnya patologi sosial.


"Saya yakin dan percaya masyarakat yang religius sudah barang pasti bisa ditekan dengan pemahaman dan pendekatan persuasif," katanya.


Akhir-akhir ini lanjut Walikota, maraknya kenakalan remaja makin tinggi di Kota maupun Kabupaten Bima dengan adanya panah memanah tanpa mengedepankan rasa kemanusiaan, ini tugas kita bersama, baik tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tenaga pendidik, para orang tua, serta masyarakat.


"Bisa dibayangkan anak-anak ini begitu eforia dengan adanya genk panah memanah ini, melakukan panah pada siapapun, untuk jadi anggotanya saja wajib memanah, ini menjadi tradisi kelompok ini yang tidak boleh dibiarkan", ujarnya.


Artinya ada kegagalan pemahaman yang kita berikan kepada mereka, baik dari pendidik, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga para orang tua. Beliau berharap pada semua pihak dapat mensosialisasikan pada para anak remaja.


Begitu kerasnya penegakkan hukum pada era pemerintahannya, dimana pelaku kekerasan seksual dilakukan hukuman mati, belum pernah ada selama ini di bima, namun ternyata semua itu tidak membawa dampak efek jera bagi para pelaku.


Terjadi sebuah pergeseran, dan ini bukan saja tugas pemerintah, melainkan tugas dan pekerjaan rumah bagi semua pihak.


Orang bima memiliki tatanan nilai Maja Labo Dahu, rasanya sifat itu terjadi pergeseran, diharapkan para tenaga pendidik di sekolah terapkan sejak dini teori pendidikan karakter dan mental.


Pemerintah daerah begitu komitmen dengan membiayai guru ngaji, dengan harapan anak-anak dapat memahami nilai keagamaan, disamping itu juga bersama MUI mengseragamkan ceramah agama tiap-tiap masjid. Tutupnya.


Diakhir acara, diisi dengan tampilan drama singkat tampilan dari generasi Kelurahan Santu, tarian kontemporer dari santri Pondok Pesantren Baitul Ilmi, dan SDN 25 Kota Bima.(Red)