Foto: Bibit penyemaian pohon Kaliandra Merah untuk target tanam di lahan seluar 1200 Ha. |
Dompu, TalkingNEWSntb.com -- Lembaga Pemuda Peduli Perlindungan Hutan dan Air Desa Riwo Kecamatan Woja Dompu NTB menjalin mitra kerjasama dengan PLN Nusantara Power Service, melalui projek budidaya pohon kaliandra merah yang akan dikembangkan untuk energi biomassa, bahan bakar organik pembangkit listrik.
Koordinator Kabupaten Dompu di bidang komuditi Kaliandra merah, Irawan S.Pdi Senin (25/12/23) mengatakan babwa Kaliandra merah adalah salah satu kayu yang bisa dijadikan bahan pembangkit tenaga listrik. Kaliandra merah tersebut nantinya akan diolah menjadi wood pellet, bahan bakar campuran batu bara (co-firing) di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Menurutnya Irawan, penanaman pohon kayu Kaliandra merah mudah ditanam, hanya butuh tenaga dan kemauan. Apalagi jenis pohon ini punya nilai ekonomis bagi masyarakat dan menjadi bahan energi untuk masa depan indonesia.
"Kaliandra merah ini setelah umur satu tahun sudah bisa dipanen, dengan masa panen dua kali per tahun. Dan masa produktif pohon ini juga sampai 25 tahun dalam satu kali tanam," ungkapnya.
Dijelaskannya, kelebihan pohon kayu Kaliandra merah, di samping batang dan ranting sebagai sumber energi terbaru di Indonesia, daunnya juga bisa dipergunakan untuk pakan ternak dan pupuk.
Kelebihannya bukan itu saja, kata Irawan, menariknya pohon kayu Kaliandra merah juga memiliki bunga untuk tempat nektarnya madu, di Indonesia telah tersebar bahwa salah satu madu terbaik itu adalah madu terbaik yang bersumber dari nektarnya madu Kaliandra merah.
Berkaitan dengan pemasarannya, pihaknya mengaku telah bekerjsama dengan PLN, sehingga sebelum dipanen, pihak PLN melakukan launching pada petani dan hanya akan mengambil batang dan rantingnya saja dengan hitungan perkilo.
Ditanya apakah proses kayu Kaliandra merah ini hanya sampai dua puluh lima tahun saja diperlukan?, dirinya menjawab bahwa sepanjang bola lampu ini menyala sepanjang itulah kayu Kaliandra merah itu dibutuhkan oleh PLN.
Mengingat batu bara di Indonesia ini sudah menipis, sehingga salah satu riset diberbagai negara, yang bisa mengantikan baru bara adalah kayu Kaliandra merah dan Gamal. Dan pohon Gamal di Dompu sudah merata, hanya saja pihak PLN baru bisa mengambil pohon Gamal tersebut sekitar umur tiga tahun.
"Kayu Kaliandra merah ini juga bisa ditanam dengan tanaman palawija seperti jagung, kacang hijau, padi dan kedelai. Dan tidak menggangu tanaman lainnya. Jarak tanam 1 meterx2 meter, dengan volume 1 Ha tanah per 5000 pohon.
"Bibit dipersemaian sudah banyak kami sediakan untuk persediaan lahan sekitar 1200 ha. Lokasi tanamnya yakni di So Dana Kala, So Doro Lara, So Doro Lopi, So Ria, So Mila Desa Riwo dan Desa Mumbu. Bahkan saat ini sedang proses penanaman," paparnya.
Ia juga menambahkan, bahwa Program Kaliandra merah ini hanya berada di desa riwo kabupaten Dompu untuk wilayah Pulau Sumbawa.
“Kami akan dorong masyarakat untuk menanam kaliandra. Terutama di lahan kritis atau lahan-lahan tidur yang ada di daerah binaan saya,” pungkas dia. (Arif)
Editor: Agus