Kunker di MTsN 4 dan MIN 6 Bima, Nurdin Amin Temukan banyak Fasilitas tidak Layak -->
Cari Berita

iklan 970x90 px

Kunker di MTsN 4 dan MIN 6 Bima, Nurdin Amin Temukan banyak Fasilitas tidak Layak

TalkingNewsNTB.com
08 Oktober 2025

Foto: (kemeja putih) Nurdin Amin, SH saat mendengar uraian Kepala MTsN 4 Bima, Muhaimin, S.Ag dan Kepala MIN 6 Bima.



Bima, TalkingNewsNTB.Com -- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima, Nurdin Amin, SH melakukan kunjungan kerja (Kunker) di MTsN 4 dan MIN 6 Bima, Rabu (8/10/25). 


Kunjungan Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bima di sekolah naungan Kementerian Agama tersebut, dalam rangka  mengecek langsung kondisi fasilitas sekolah di MTsN 5, MIN 6 Bima dan ruangan belajar TK yang disebut-sebut banyak yang tidak layak. 


Dari hasil pantauan legislator Dapil II (Kecamatan Bolo-Madapangga) itu, ditemukan fakta yang memprihatinkan. Ternyata, 510 siswa-siswi MTsN 4 Bima hanya memiliki 5 ruangan belajar. Namun oleh pihak sekolah berinisiatif membuat sekat dalam satu ruangan, sehingga menjadi 17 kelas. 


Hal serupa juga dilakukan pihak MIN 6 Bima. Dari 8 ruangan, dipecah menjadi 13 kelas, sebagai solusi alternatif untuk menampung 360 siswa-siswi. Pun begitu Taman Kanak-kanak (TK) yang ada di lingkungan sekolah setempat. Tiga kelompok TK sebanyak 150 siswa di satukan dalam satu ruangan. 


Tak hanya itu, para dewan guru di dua sekolah itu hanya bisa duduk dan bekerja di pinggir teras bangunan sekolah, karena tidak memiliki ruangan. Bahkan mirisnya, bangunan bekas WC dan Mushalla pun dijadikan ruangan belajar. Kondisi ruang perpustakaan yang sempit juga menambah komplitnya problem yang dialami dua sekolah yang dimaksud. 


"Kita sudah cek semua tadi, dan hasilnya sangat memprihatikan. Jauh dari kata layak, di tengah maju dan berkembangnya dunia pendidikan hari ini," tutur Nurdin Amin, SH usai mengecek kondisi sekolah. 


Karenanya, selaku perpanjangan tangan dari rakyat, pihaknya akan berupaya untuk berkomunikasi dengan pemerintah daerah maupun pusat dalam mencarikan solusi terhadap masalah fasilitas di dua sekolah tersebut yang tidak memadai. Sehingga diharapkan proses belajar-mengajar peserta didik dapat berjalan aman dan nyaman. 


"Meski ini urusannya Kemenag, tetapi bagaimanapun Pemerintah secara keseluruhan harus bertanggungjawab untuk mencerdaskan anak bangsa. Salah satunya memberikan dukungan fasilitas sekolah yang memadai," ucap Om Digon sapaan karibnya itu. 


Foto: Nurdin Amin, SH saat mengecek ruangan kelas siswa MTsN 4 Bima.


Beliau juga menambahkan, bahwa Pemerintah Daerah juga menurutnya, bisa mencarikan solusi terhadap persoalan ini. Karena sepengetahuannya, masih banyak aset daerah (lahan) yang dapat digunakan sebagai solusi alternatif untuk dijadikan bangunan atau membangun sekolah. 


"Secepatnya kita akan selesaikan masalah ini. Kami akan komunikasikan langsung dengan Bupati Bima, bahkan bisa saja kita komunikasi langsung dengan teman-teman yang punya kewenangan di pusat, untuk memperhatikan ini, " terangnya. 


Di tempat yang sama, Kepala MTsN 4 Bima Muhaimin S.Ag mengatakan kondisi ini telah berlangsung selama bertahun-tahun sejak berdiri tahun 2017 silam. Sehingga pihaknya berharap ada perhatian lebih dari pemerintah terkait. 


Sebab menurutnya, kecendrungan orang tua siswa saat ini lebih banyak memasukan anaknya di sekolah-islami terutama di MTsN 4 dan MIN 6 Bima. Tujuannya tentu untuk membentengi buah hati mereka dengan ilmu agama, di tengah derasnya pengaruh luar. Sayangnya, antusias ini tidak disambut dan didukung dengan fasilitas yang memadai. 


"Ini yang jadi masalah. Kita tidak bisa mengimbangi antusias para orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sini, karena ruangan kelas yang terbatas".


"Karena itu, harapan besar kami atas persoalan ini mendapat perhatian serius dari pemerintah terkait," pungkasnya. (Red)